Didirikan Anak Petani, Begini Perjalanan Suzuki Menjadi Perusahaan Otomotif Besar di Dunia
Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Suzuki menyimpan perjalanan panjang hingga akhirnya sebesar sekarang. Perusahaan otomotif yang memproduksi motor dan mobil asal Jepang ini didirikan oleh Michio Suzuki. Pada tahun 1909, anak seorang petani ini berhasil mendirikan perusahaan otomotif ketika berumur 22 tahun.
Michio Suzuki lahir di Shizuoka, Jepang pada 10 Februari 1887. Ia lahir di daerah yang dikenal sebagai desa penenun kapas. Sejak kecil, saat usianya 8 tahun, Michio Suzuki sudah membantu pekerjaan orang tuanya bekerja sebagai petani. Namun pekerjaan di ladang membuat ia merasa bosan sehingga ingin mencoba pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tinggi.
Michio Suzuki kemudian mencoba menjadi seorang tukang kayu dengan magang selama tujuh tahun kepada seorang tukang kayu profesional, Kōtarō Imamura.
Dalam proses tersebut, ia tumbuh menjadi sosok anak muda yang bekerja keras. Keterampilannya dalam merancang sesuatu ia dapat saat Perang Jepang-Rusia terjadi di tahun 1904. Saat itu, Jepang kekurangan para pekerja yang terampil. Kemudian Kōtarō Imamura dan Michio Suzuki diminta mengerjakan pemeliharaan alat tenun di pabrik. Namun karena Kōtarō merasa pekerjaan itu sangat tidak cocok baginya, ia meminta Michio Suzuki untuk mengerjakannya.
Michio Suzuki yang memang berniat mengasah keterampilan mengambil tawaran tersebut. Ia sangat tertarik dengan cara kerja mesin tenun dan memberikan sentuhan inovasi untuk mengembangkan mesin tenun tersebut.
Pada tahun 1908, Michio Suzuki menyelesaikan magangnya lalu mengambil kendali pengembangan peternakan ulat sutera milik keluarganya.
Baca Juga: Gara-Gara Tarif Resiprokal Trump, Renault Tunda Jual Mobil Sport Alpine
Berbekal ilmu yang ia dapatkan, Michio Suzuki mengubah peternakan ulat sutera itu menjadi bengkel produksi alat tenun dan melakukan banyak inovasi terkait alat-alatnya. Inovasi pertamanya ini ditandai dengan pembuatan alat tenun yang menggunakan pedal. Dengan adanya inovasi ini, mesinnya mampu menenun kain sepuluh kali lebih cepat daripada alat tenun biasa menggunakan tangan.
Berita terkait keberadaan alat tenun baru ini tersebar dengan cepat hingga ia menerima banyak permintaan pembuatan. Hingga pada Oktober 1909, Michio Suzuki berhasil mendirikan Suzuki Loom Manufacturing Company.
Seiring dengan meningkatnya pesanan mesin tenunnya, Michio Suzuki juga mengembangkan mesin untuk industri sutra. Perusahaan Suzuki pun berkembang dengan memproduksi mesin lebih banyak.
Pada tahun 1920, Michio Suzuki resmi mencatatkan perusahaannya di bursa saham. Ia mengubah perusahaan kecil milik keluarga menjadi perusahaan publik untuk berekspansi lebih luas lagi.
Suzuki Loom Manufacturing Company atau Suzuki Jidousha Kogyo inilah yang menjadi cikal bakal dari Suzuki Motor Company. Tujuan untuk mendapatkan suntikan dana investasi untuk mengembangkan perusahaan juga bisa dengan mudah tercapai. Hingga dua tahun setelahnya, pada tahun 1922 Suzuki Jidosha Kogyo tumbuh menjadi perusahaan peralatan tenun terbesar di Jepang.
Kesuksesan ini berlanjut hingga tahun 1926, Suzuki mulai mengekspor peralatan tenunnya ke Asia Tenggara dan India. Namun masalah baru muncul karena dalam sekejap kebutuhan pasar telah terpenuhi, mesin-mesin tenun Suzuki yang memiliki kualitas tinggi mampu bertahan lama hingga menyebabkan permintaan untuk alat tenun baru pun semakin menyusut.
Suzuki mulai memutar otak untuk menciptakan produk baru. Ia mulai berpikir untuk menciptakan sepeda motor atau mobil. Karena pada saat itu, alat transportasi masih sangat minim sehingga produk barunya akan memiliki peluang yang besar. Bahkan Soichiro Honda sendiri baru merilis sepeda motor pada tahun 1947.
Namun di pasar Eropa dan Amerika, industri sepeda motor telah ada sejak beberapa dekade. “Mesin Otto” sendiri telah dipatenkan di Jerman tahun 1876. Prototype sepeda motor pertama Einspur, Gottlieb Daimler’s juga telah telah dibuat tahun 1885.
Michio Suzuki melihat peluang besar ini untuk memulai langkah pertamanya. Terinspirasi oleh mobil Austin Seven, pada tahun 1938 akhirnya Suzuki membuat prototype mobil pertamanya. Tim riset milik Michio Suzuki sengaja membeli sebuah Austin Seven dari Inggris. Mobil tersebut kemudian dibongkar dan dipelajari. Beberapa bulan kemudian tim mereka telah mampu membuat replika dari mobil 737cc buatan inggris tersebut.
Sayangnya, inovasi ini tidak bisa terealisasikan dan mobil Austin Seven versi Suzuki tidak pernah diluncurkan karena waktu yang tidak tepat dimana saat itu Jepang masih bersiap-siap untuk perang.
Keadaan semakin buruk saat perang terjadi. Namun Suzuki mampu bangkit saat Suzuki Loom Manufacturing Company hampir hancur berangkatan pasca Perang Dunia II.
Kemudian ide cemerlang tidak sengaja muncul saat Shunzo anak laki-laki Michio Suzuki berkeinginan untuk memasangkan mesin pada sepedanya ketika dia pulang dari perjalanan memancing. Ia pun berkutat diatas meja gambar di rumahnya dan mulai merancang sepeda motornya sendiri.
Dari kejadian ini, pada tahun 1952 tim pengembang dari Suzuki Loom Manufacturing Company memulai untuk mendesain sebuah mesin yang bisa dipasangkan pada sepeda. Namun sebenarnya ide ini tidak benar-benar unik karena pada saat itu telah banyak perusahaan Jepang lainnya muncul dengan ide yang sama.
Sebut saja Soichiro Honda melalui Honda Technical Research Institute-nya telah memperbaiki mesin-mesin kecil bekas yang dipakai oleh tentara Jepang selama perang dan memasangkannya pada sepeda pada tahun 1946.
Dengan semangat yang utuh untuk bangkit kembali dan membangun negerinya. Perusahaan milik Suzuki akhirnya mampu memproduksi produk bermotor pertama mereka yakni sepeda motor ber-porting piston 36cc yang menggerakkan sepeda biasa.
Kemudian pada tahun 1954, berselang dua tahun setelah sepeda motor pertama diperkenalkan. Perusahaan Michio Suzuki resmi berganti nama menjadi Suzuki Kabushikigaisha (Suzuki Motor Company). Dengan pergantian nama ini, alat tenun sudah tidak diproduksi lagi dan perusahaannya berinovasi ke alat transportasi lainnya mulai dari mobil, van, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kelas Menengah Pelan-Pelan Sekarang Sudah Mulai Percaya Mobil Listrik
Pada tahun 1990, Perusahaan ini pun berganti nama lagi menjadi Suzuki Motor Corporation pada tahun 1990. Perusahaan ini pun berekspansi ke berbagai negara hingga akhirnya masuk ke Indonesia pada tahun 1970 dari sebuah pabrik perakitan sepeda motor di Kali Besar, Jakarta.
Setelah sepeda motor, Suzuki mulai memproduksi mobil pada 1976 dan menjual mesin tempel perahu sejak 1971.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan kendaraan dalam negeri, Suzuki Indonesia juga mengekspor kendaraan made in Indonesia ke berbagai negara di dunia hingga mencapai 75 negara.
Kini Suzuki Motor Company telah memiliki 35 fasilitas produksi di 23 negara. Di Indonesia sendiri Suzuki memiliki tiga lokasi produksi, yaitu Pabrik Tambun I untuk perakitan mesin dan unit sepeda motor, Pabrik Tambun II untuk perakitan mobil, dan Pabrik Cikarang untuk perakitan mesin, transmisi, dan unit mobil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement