Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Jatuh, Pasar Soroti Potensi Surplus Gegara OPEC

Harga Minyak Jatuh, Pasar Soroti Potensi Surplus Gegara OPEC Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak global turun tajam menyusul rencana percepatan peningkatan produksi minyak dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Hal tersebut memicu kekhawatiran pasar global.

Dilansir dari Reuters, Senin (5/5), Brent Crude turun 3,33% menjadi US$59,25/barel. Sementara Minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot 3,60% ke US$56,19/barel.

Baca Juga: Bahlil Siapkan Payung Hukum Serap Minyak Ilegal dari Masyarakat

OPEC baru-baru ini  menyetujui rencana untuk menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari (bph) pada bulan dari Juni 2025. Hal tersebut berpotensi menambah pasokan minyak dalam pasar global.

“OPEC kembali menaikkan kuota produksi, hal tersebut menambah ekspektasi pasar bahwa keseimbangan permintaan dan pasokan global akan beralih ke surplus,” ujar Pendiri Evans on Energy, Tim Evans.

OPEC juga dikabarkan bisa sepenuhnya mengakhiri pemangkasan produksi sukarela jika para anggota tidak meningkatkan kepatuhan terhadap kuota produksi mereka hingga akhir dari Oktober.

Baca Juga: Bahlil Optimis Dapat Lebihi Target Lifting Migas 2025

Adapun Arab Saudi disebut tengah mendorong produsen minyak untuk mempercepat penghentian pengurangan produksi, sebagai bentuk tekanan terhadap ketidakpatuhan dari Irak dan Kazakhstan.

Ketegangan geopolitik juga meningkat di Timur Tengah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan membalasserangan rudal yang diluncurkan oleh Houthi. Pihaknya juga menduga hal tersebut dibekingi oleh Iran.

Baca Juga: Beragam Manfaat dan Keunggulan Hilirisasi Oleokimia Berbasis Sawit

Baca Juga: Kembali ke Sejarah, Melihat Perkembangan Mutakhir Industri Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh langsung merespons hal tersebut dengan memperingatkan bahwa pihaknya akan membalas jika diserang oleh Israel atau Amerika Serikat (AS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: