Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Dorong IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

Kemenperin Dorong IKM Kerajinan Tembus Pasar Global Kredit Foto: Antara/Sulthony Hasanuddin

“Selain pembinaan dan pendampingan yang telah dilakukan, identitas produk, kualitas, dan keunikan produk dari CV Palem Craft turut berperan besar dalam keberhasilannya menembus pasar ekspor,” jelasnya.

Budi mengatakan, Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin memfasilitasi 10 IKM kerajinan dan home decor, di mana keikutsertaan Kemenperin pada Pameran Ambiente tahun 2025 ini merupakan yang ke-15 kalinya sejak tahun 2008. 

“Hal ini tentunya menjadi komitmen kami dalam memberikan akses promosi ke pasar ekspor yang berkualitas dan tepat sasaran bagi IKM kerajinan binaan kami,” terangnya.

Adapun Pameran Ambiente adalah salah satu pameran dagang terbesar di dunia untuk sektor barang konsumen sekaligus ajang temu bisnis bagi para pelaku industri di sektor interior decoration, gifts & premiums, table dan dinning ware. Pada tahun 2025, pameran ini diikuti oleh 3.988 peserta pameran termasuk 48 peserta dari Indonesia.

“Ditjen IKMA juga terus melakukan pengawasan dan monitoring kepada para pelaku IKM penerima fasilitasi pameran dan pendampingan, salah satunya dalam bentuk keberlanjutan dari kegiatan Pameran Ambiente yang dimana IKM CV Palem Craft berhasil mendapatkan buyer baru hingga terjadinya kesepakatan transaksi dan dilaksanakannya pengiriman ekspor produk,” ungkap Budi.

“CV Palem Craft juga telah memiliki berbagai sertifikat seperti ISO 9001:2008, Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Sertifikat Business Social Compliance Initiative (BSCI), Sertifikat Social Accountability (SAA), Sertifikat Underwriters Laboratories (UL), serta sertifikat lainnya,” terang Budi.

Deddy Effendy selaku owner CV Palem Craft mengungkapkan, produknya yang diekspor mencerminkan harmoni antara desain kontemporer dan warisan lokal menghasilkan berbagai produk dekorasi rumah berbahan ramah lingkungan dan berkelanjutan seperti bambu, batu apung, biji mahoni, rumput rayung, lidi, pisang, serta bahan baku lainnya. 

“Beberapa bahan adalah limbah yang jarang digunakan, tetapi dapat kami olah dan kemas menjadi barang dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ucap Deddy.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: