Kredit Foto: Djati Waluyo
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan di Rabu (7/5). Pasar menyoroti dinamika geopolitik dari Amerika Serikat (AS). Hal tersebut termasuk soal pertemuan negara itu dengan China dan Iran.
Dilansir dari Reuters, Kamis (8/5), Minyak Brent ditutup melemah 1,66% menjadi US$61,12. Sementara Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 1,73% ke US$58,07.
Baca Juga: Bursa Eropa Ngerem, Pasar Soroti Data Ekonomi hingga Progress De-eskalasi Perang Dagang China-AS
Analis Axi, Thiago Duarte mengatakan bahwa pasar tak berharap banyak terhadap pertemuan dari China dan AS. Meski dinilai sebagai langkah awal de-eskalasi perang dagang, namun belum ada tanda-tanda kedua belah pihak akan sepakat.
“Pertemuan ini mungkin menandakan mencairnya hubungan, tetapi kemungkinan terjadinya terobosan masih kecil kecuali salah satu menerima konsesi besar dalam perdagangan, de-eskalasi lebih lanjut tampaknya tidak akan terjadi," ujar Duarte.
Sementara Wakil Presiden Amerika Serikat, Vance menyatakan bahwa pembicaraan sejauh ini berjalan baik dengan Iran. Ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan kesepakatan yang akan mengembalikan negara tersebut ke sistem ekonomi global sambil mencegah negara itu memperoleh senjata nuklir.
Iran sebelumnya dibayangi ancaman sanksi sekunde setelah putaran keempat perundingan nuklir ditunda. Iran saat ini memproduksi lebih dari 3 juta barel per hari, atau sekitar 3% dari pasokan global.
Tekanan harga juga datang dari laporan Badan Informasi Energi (EIA) AS. Data menunjukkan stok bensin naik tak terduga minggu lalu, menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya permintaan menjelang musim berkendara musim panas.
Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Tak Sabar Nantikan Pertemuan China-AS
Namun, stok minyak mentah tercatat hanya sebesar 438,4 juta barel dalam sepekan, dan beberapa produsen minyak mengindikasikan akan mengurangi belanja modal, bahkan memberi sinyal bahwa produksi minyak mungkin telah mencapai puncaknya di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement