Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Respons Isu Merger dengan Grab, GOTO Akui Dapat Banyak Tawaran

Respons Isu Merger dengan Grab, GOTO Akui Dapat Banyak Tawaran Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu mengenai potensi merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab belakangan ini kembali ramai diperbincangkan di media massa. Namun, perusahaan akhirnya buka suara untuk meluruskan kabar yang berkembang.

Dalam keterbukaan informasi pada Kamis (8/5), Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A. Koesoemohadiani, menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu GOTO memang kerap menerima sejumlah penawaran dari berbagai pihak.

Ia menegaskan, “Adalah kewajiban Direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian berbagai penawaran tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham Perseroan, dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan kunci.”

Baca Juga: Performa Membaik, GOTO Pangkas Rugi Bersih hingga 67% pada Kuartal I 2025

Meski begitu, hingga kini belum ada keputusan final dari GOTO mengenai tawaran-tawaran tersebut. "Sebagaimana telah kami jelaskan pada keterbukaan yang kami sampaikan sebelumnya tertanggal 19 Maret 2025, belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa," tegas Koesoemohadiani.

Ia juga menambahkan bahwa sepanjang kuartal pertama 2025, perusahaan membukukan EBITDA yang disesuaikan tertinggi untuk unit bisnis Fintech dan On-Demand Services, serta pertumbuhan GTV inti tahunan yang terus meningkat. Hal ini menjadi cerminan bauran produk yang kuat dan eksekusi strategis di seluruh lini ekosistem GOTO.

Baca Juga: Empat Petinggi GOTO Putuskan Mundur dari Jabatannya, Kenapa?

Terlepas dari pemberitaan yang beredar, R.A. Koesoemohadiani memastikan bahwa rumor tersebut tidak membawa dampak negatif terhadap kelangsungan bisnis. "Berita yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha Perseroan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: