Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masyarakat Doyan Ngutang, Pinjaman di Pinjol Capai Rp80 Triliun

Masyarakat Doyan Ngutang, Pinjaman di Pinjol Capai Rp80 Triliun Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan lonjakan penyaluran pembiayaan berbasis teknologi finansial atau financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) sejak awal 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menyampaikan bahwa nilai outstanding fintech P2P pada Maret 2025 mencapai Rp80,02 triliun, tumbuh 28,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Sementara itu pada industri fintech peer-to-peer lending atau PINDAR, outstanding pembiayaan di Maret 2025 tumbuh 28,72 persen year on year dengan nominal sebesar Rp80,02 triliun,” kata Agusman dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Baca Juga: Melalui Kopdes Merah Putih, Negara Hadir Lawan Rentenir hingga Pinjol

Namun, Agusman turut menyoroti kenaikan tingkat risiko kredit. Tingkat Wanprestasi 90 (TWP90) atau kredit macet agregat di industri fintech lending tercatat sebesar 2,77 persen pada Maret 2025, hanya sedikit membaik dibanding Februari yang mencapai 2,78 persen.

“Tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 berada di posisi 2,77 persen. Di Februari yang lalu tercatat 2,78 persen,” ujarnya.

Di sisi lain, OJK juga mencatat outstanding pembiayaan perusahaan pembiayaan dalam ruang lingkup PVML tumbuh 4,6 persen yoy pada Maret 2025 menjadi Rp510,97 triliun. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pembiayaan modal kerja yang melonjak 11,07 persen yoy.

Baca Juga: Sebanyak 24,5 Juta Orang Terjerat Pay Later, Utang Masyarakat Capai Rp22,78 T

Profil risiko perusahaan pembiayaan dinilai masih terjaga. Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross turun menjadi 2,71 persen dan NPF net tercatat 0,80 persen. Gearing ratio juga masih aman, tercatat 2,26 kali atau jauh di bawah ambang batas maksimum sebesar 10 kali.

Sementara itu, pembiayaan oleh perusahaan modal ventura justru terkontraksi. Agusman menyebut pembiayaan modal ventura pada Maret 2025 turun 0,34 persen yoy, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp16,73 triliun.

“Pertumbuhan pembiayaan modal ventura di Maret 2025 terkontraksi 0,34 persen year on year. Di Februari yang lalu terkontraksi 0,93 persen year on year dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,73 triliun,” tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: