Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Sinar Mas Multiartha (SMMA) Loncat 284% Meski Pendapatan Turun, Ini Pendorongnya!

Laba Sinar Mas Multiartha (SMMA) Loncat 284% Meski Pendapatan Turun, Ini Pendorongnya! Kredit Foto: Freepik/Racool Studio
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menunjukkan performa impresif pada kuartal pertama 2025. Meski pendapatan tercatat mengalami penurunan, perusahaan jasa keuangan milok Sinarmas Grup ini berhasil mencetak lonjakan laba bersih hingga 284,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba bersih yang diraih mencapai Rp435,30 miliar, melesat dari sebelumnya hanya Rp113,20 miliar. Imbasnya, laba per saham turut naik tajam menjadi Rp68 per lembar dari sebelumnya Rp18. 

Menariknya, kinerja laba tersebut dicapai di tengah penurunan pendapatan. Sepanjang kuartal I 2025, SMMA membukukan pendapatan sebesar Rp6,03 triliun, turun tipis 3,58 persen dari Rp6,25 triliun di kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Siap-siap! Emiten Properti Sinar Mas Land (DMAS) Bakal Sebar Dividen Rp1,4 Triliun

Pendapatan itu berasal dari berbagai lini, seperti underwriting asuransi yang menyumbang Rp3,94 triliun dan pendapatan bunga serta bagi hasil sebesar Rp1,34 triliun.

Selain itu, ada kontribusi dari pendapatan administrasi dan komisi Rp189,60 miliar, penjualan sebesar Rp87 miliar, serta pendapatan jasa penjaminan emisi dan perantara pedagang efek serta manajer investasi sebesar Rp130,08 miliar.

SMMA juga mencatatkan keuntungan investasi dari unit reksa dana senilai Rp155,10 miliar, keuntungan selisih kurs Rp67,14 miliar, pendapatan dari platform pinjam meminjam berbasis teknologi informasi Rp6,43 miliar, jasa biro administrasi efek Rp1,69 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp105,59 miliar.

Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, Sinar Mas Agro (SMAR) Siap Rambah Bisnis Biogas

Penurunan beban menjadi salah satu kunci utama peningkatan laba. Total beban perusahaan tercatat sebesar Rp5,60 triliun, lebih rendah dibanding Rp6,12 triliun pada kuartal I 2024. Dengan efisiensi tersebut, SMMA berhasil mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp428,32 miliar, melonjak dari Rp133,15 miliar di periode sebelumnya.

Dari sisi neraca, total aset SMMA per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp114,72 triliun, sedikit turun dari Rp117,92 triliun pada akhir Desember 2024. Namun, ekuitas meningkat menjadi Rp25,53 triliun dari Rp25,20 triliun, sementara liabilitas menyusut menjadi Rp89,18 triliun dari Rp91,98 triliun.

Kinerja ini menunjukkan bahwa SMMA mampu menjaga profitabilitas tinggi meski berada di tengah tekanan penurunan pendapatan berkat strategi efisiensi yang efektif di awal 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: