Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Amankan Komitmen Investasi Saudi Senilai US$600 Miliar, Terbesar Sepanjang Sejarah

Trump Amankan Komitmen Investasi Saudi Senilai US$600 Miliar, Terbesar Sepanjang Sejarah Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengumumkan kesepakatan investasi senilai US$600 miliar dengan Arab Saudi, menandai salah satu tonggak terbesar dalam hubungan ekonomi kedua negara. Investasi tersebut mencakup sektor pertahanan, energi, infrastruktur, teknologi, dan kesehatan, serta diproyeksikan membuka peluang lapangan kerja dan memperkuat dominasi ekonomi AS di panggung global.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Trump dalam kunjungannya ke Arab Saudi. Ia menyebut kerja sama ini sebagai “era keemasan baru” dalam hubungan bilateral kedua negara.

“Saya memprioritaskan ekonomi Amerika, pekerja Amerika, dan keamanan nasional Amerika,” kata Trump mnegutip White House, Rabu (14/5/2025). 

 “Kesepakatan ini adalah bukti dari hasil kebijakan America First yang saya terapkan sejak hari pertama.”

Baca Juga: Meski Trump Melunak, Efek Tarif Impor Masih Pengaruhi Ekonomi Global

Mengutip White House, dalam paket investasi tersebut, perusahaan Saudi DataVolt akan menggelontorkan USD20 miliar untuk pengembangan pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur energi di AS. Di saat yang sama, raksasa teknologi seperti Google, Oracle, Salesforce, AMD, dan Uber bersama DataVolt berkomitmen investasi USD80 miliar untuk teknologi mutakhir di kedua negara.

Dari sisi ekspor jasa, perusahaan-perusahaan AS seperti Hill International, Jacobs, Parsons, dan AECOM akan membangun sejumlah proyek besar di Arab Saudi—termasuk Bandara Internasional Raja Salman dan Qiddiya City—senilai total US$2 miliar. Selain itu, General Electric (GE) Vernova mengekspor turbin gas dan solusi energi senilai US$14,2 miliar, sementara AviLease membeli pesawat Boeing 737-8 senilai US$4,8 miliar.

Di sektor kesehatan, Shamekh IV Solutions akan membangun pabrik cairan infus berkapasitas tinggi di Michigan dengan nilai investasi USD5,8 miliar.

Kesepakatan juga mencakup pembentukan sejumlah dana investasi sektor khusus, seperti Dana Investasi Energi (US$5 miliar), Dana Teknologi Dirgantara dan Pertahanan Era Baru (US$5 miliar), dan Dana Olahraga Global Enfield (US$4 miliar). Dana-dana ini akan difokuskan pada investasi domestik di AS dan diharapkan mendorong inovasi serta menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi.

Kesepakatan pertahanan menjadi salah satu sorotan utama. AS dan Arab Saudi menandatangani perjanjian penjualan alat pertahanan terbesar dalam sejarah senilai hampir US$142 miliar. Penjualan ini mencakup lima kategori utama: peningkatan angkatan udara dan kemampuan luar angkasa, pertahanan udara dan rudal, keamanan maritim, modernisasi pasukan darat, serta peningkatan sistem komunikasi. Selain perangkat keras, kerja sama ini juga meliputi pelatihan intensif dan penguatan akademi militer Saudi.

Tak hanya soal ekonomi dan pertahanan, kemitraan AS-Arab Saudi juga diperluas ke bidang energi, luar angkasa, transportasi, budaya, dan konservasi lingkungan. NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Saudi dalam peluncuran CubeSat ke orbit tinggi dalam misi Artemis II. Smithsonian Institution juga menjalin kemitraan dengan Komisi Kerajaan AlUla untuk riset artefak kuno dan pelestarian macan tutul Arab.

Baca Juga: AS Tak Gentar, Trump Ngotot Akan Pertahankan Tarif Impor Universal 10%

Arab Saudi saat ini menjadi mitra penjualan militer asing (Foreign Military Sales/FMS) terbesar AS, dengan nilai kontrak aktif mencapai US$129 miliar.

Selama tahun 2024, perdagangan barang antara kedua negara tercatat US$25,9 miliar, dengan AS mencatat surplus US$443 juta. Investasi langsung Saudi di AS pada 2023 mencapai US$9,5 miliar, difokuskan pada sektor transportasi, real estat, dan otomotif.

Presiden Trump menyatakan bahwa kesepakatan ini adalah lanjutan dari upayanya “membuat Amerika hebat kembali” melalui negosiasi kesepakatan dagang adil dan penciptaan lapangan kerja. Pekan lalu, Trump juga mengumumkan perjanjian dagang dengan Inggris.

Kesepakatan USD600 miliar ini membangun fondasi baru kerja sama ekonomi bilateral, sekaligus mengukuhkan posisi AS sebagai pusat investasi dan inovasi global di bawah kepemimpinan Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: