Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Kembali Menguat, Investor Soroti Manuver Nvidia

Bursa Asia Kembali Menguat, Investor Soroti Manuver Nvidia Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kembali membukukan penguatan dalam perdagangan di Rabu (14/5). Pasar tengah menimbang dampak hingga aplikasi kesepakatan dagang yang dilakukan oleh China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Kamis (15/5), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Hampir semua indeks utama kompak membukukan kenaikan yang signifikan:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 2,30% ke 23.640,65.
  • CSI 300 (China): Naik 1,21% ke 3.943,21.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,86% ke 3.403,95.
  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,14% ke 38.128,13.
  • Topix (Jepang): Turun 0,32% ke 2.763,29.
  • Kospi (Korea Selatan):Naik 1,23% ke 2.640,57.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,98% ke 739,05.

Analis Julius Baer mengatakan bahwa kondisi pasar membaik setelah adanya kesepakatan untuk memangkas kebijakan tarif untuk satu sama lain dari China-AS.

Diketahui, Amerika Serikat akan menurunkan tarif impor menjadi 30% untuk barang-barang dari China. Sebaliknya, Beijing juga akan mengurangi tarif terhadap barang-barang dari rival ekonominya tersebut menjadi 10%. Kebijakan baru ini hanya akan berlaku selama 90 hari.

Namun investorĀ masih bersikap hati-hati menyusul aplikasi yang tak langsung, sifat kesepakatan yang masih sementara waktu hingga kekhawatiran perubahan sikap mendadak dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Bahkan jika ada kesepakatan baru, kemungkinan besar syaratnya rumit dan butuh waktu panjang untuk implementasi. Jadi kecil kemungkinan tarif kembali ke level sebelum konflik," ungkapnya.

Baca Juga: Goda Toyota hingga Nvidia, Trump Ajak Raksasa Global Investasi Jumbo di AS

Adapun investor juga menyoroti manuver terbaru dari Nvidia. Chief Executive Officer (CEO) Nvidia, Jensen Huang menyatakan perusahaannya akan menjual lebih dari 18.000 chip akal imitasi terbaru ke Arab Saudi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: