Harga Emas Kembali Anjlok, Kesepakatan Dagang Alihkan Investasi ke Saham

Harga emas dunia merosot tajam bersamaan dengan anjloknya logam mulia dalam perdagangan di Rabu (14/5). Minat risiko investor tengah naik menyusul optimisme pasar terhadap kesepakatan dagang yang baru-baru ini dicapai oleh China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (15/5), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia globa. Harga emas menyentuh level terendah dalam lebih dari satu bulan:
- Emas spot: Turun 2% menjadi US$3.181,62 per ons.
- Emas berjangka AS: Melemah 1,8% ke US$3.188,30 per ons.
- Perak spot: Turun 1,9% ke US$32,25 per ons.
- Platina: Melemah 0,6% ke US$982,05 per ons.
- Palladium: Turun 0,3% ke US$954,36 per ons.
Kesepakatan dagang serta harapan akan lebih banyak kesepakatan perdagangan lainnya telah menekan aset logam mulia dan meningkatkan minat investasi terhadap aset berisiko seperti saham. Diketahui, Washington dan Beijing sepakat untuk mengurangi tarif secara drastis dan menerapkan jeda selama 90 hari guna merampungkan detail teknis perjanjian.
“Reli global akibat pengurangan tajam tarif memicu koreksi harga emas hingga menembus level teknikal tertentu,” ujar Pedagang Logam Independen, Tai Wong.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan ia membuka kemungkinan untuk bernegosiasi langsung soal kesepakatan dagang dengan Presiden China Xi Jinping. Ia juga menyebut ada kesepakatan potensial yang sedang dibahas dengan India, Jepang, dan Korea Selatan.
Pelaku pasar kini menanti rilis data Indeks Harga Produsen (PPI). Hal ini usai mereka menyoroti data konsumen yang lebih lemah dari perkiraan di AS.
Baca Juga: ICLC: Banyak Perusahaan Pilih Sembunyikan Serangan Siber Demi Hindari Kepanikan Publik
Pasar juga tengah mencari sinyal arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Suku bunga yang lebih rendah umumnya akan meningkatkan daya tarik emas karena emas tidak memberikan imbal hasil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement