Rendang Potensial untuk Dipromosikan Sebagai Wajah Indonesia di Pasar Global

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita beberapa waktu lalu meresmikan Gedung Fasilitas Produksi IKM Rendang Gadih di Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).
Kota Pakuyambuh sendiri dikenal luas sebagai “The City of Rendang”, yang tidak hanya mencerminkan tradisi kuliner masyarakatnya, tetapi juga menunjukkan semangat dan komitmen daerah dalam menjadikan rendang sebagai kekuatan ekonomi lokal.
Baca Juga: Perkuat Manufaktur RI, Kemenperin Pacu Pembangunan Industri Petrokimia
Bahkan, upaya Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menjadikan rendang sebagai bagian dari bekal konsumsi jamaah haji asal Indonesia merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi.
“Ini adalah bentuk diplomasi budaya sekaligus membuka akses pasar global bagi pelaku IKM rendang,” ungkap Reni, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Kamis (15/5).
Dirjen IKMA menyampaikan, dalam konteks penguatan ekspor produk kuliner Indonesia, rendang juga berperan penting dalam mendukung program nasional Indonesia Spice Up the World (ISUTW).
Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan ekspor bumbu dan makanan olahan Indonesia hingga USD2 miliar, serta memperluas kehadiran restoran Indonesia di mancanegara.
“Dengan keunggulannya yang otentik dan berbasis rempah, rendang menjadi salah satu ikon kuliner yang sangat potensial untuk dipromosikan sebagai wajah Indonesia di pasar internasional,” terang Reni.
Dalam membangun ekosistem industri rendang yang kuat dan berkelanjutan, Pemerintah Kota Payakumbuh telah memainkan peran yang sangat strategis melalui pembangunan dan pengembangan sentra IKM rendang.
Sentra ini tidak hanya menyediakan fasilitas produksi bersama, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan inovasi melalui program School of Randang, yang mengajarkan teknik memasak rendang secara autentik dan penerapan standar keamanan pangan sesuai tuntutan pasar global.
“Meskipun demikian, pengembangan ekosistem IKM rendang menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan dan harga bahan baku, kebutuhan adopsi teknologi produksi agar mutu produk seragam, penerapan standardisasi dan sistem keamanan pangan, serta kebutuhan akan sarana produksi, sanitasi, dan higienitas tenaga kerja pada beberapa pelaku IKM,” ungkap Reni.
Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk dapat menjawab tantangan pengembangan ekosistem IKM rendang.
Reni melanjutkan, pihaknya telah mendorong dan melaksanakan berbagai program seperti revitalisasi sentra IKM melalui skema dana alokasi khusus, restrukturisasi mesin dan peralatan produksi, serta fasilitasi sertifikasi keamanan pangan seperti HACCP dan SNI wajib.
Selain itu, peningkatan kualitas kemasan produk IKM melalui Klinik Desain Merek Kemas Ditjen IKMA dan Rumah Kemasan di daerah, peningkatan akses pasar melalui kemitraan dengan sektor horeca, ritel hingga industri menengah dan besar, serta akselerasi bisnis melalui program Indonesia Food Innovation (IFI) yang mendorong inovasi produk berbasis bahan pangan lokal.
“Dengan berbagai program yang kami jalankan itu, IKM rendang dapat mengembangkan potensi, kapasitas dan kualitasnya dalam bersaing di pasar lokal hingga mampu mencari peluang di pasar global, salah satunya adalah IKM Rendang Gadih yang merupakan salah satu IKM rendang unggulan di Kota Payakumbuh,” jelasnya.
Meningkatkan kemampuan
IKM Rendang Gadih atau PT Gadih Minang Anugrah memproduksi rendang kemasan siap saji dan bumbu siap masak yang bebas bahan pengawet dan bahan kimia tambahan dengan lebih dari 20 varian produk untuk menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.
IKM Rendang Gadih meresmikan gedung baru fasilitas produksi yang merupakan langkah penting sebagai penanda transformasi IKM Rendang Gadih dari industri berskala rumah tangga menjadi industri manufaktur modern yang higienis.
“IKM Rendang Gadih merupakan salah satu IKM rendang binaan Ditjen IKMA yang telah mendapat berbagai fasilitasi dan mengikuti berbagai program pembinaan dan pendampingan dari Ditjen IKMA, dan tentunya dengan diresmikannya gedung produksi pada hari ini, IKM Rendang Gadih telah memiliki target pemasaran yang lebih luas dan diharapkan permintaan pasar akan terus bertambah,” ungkap Reni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement