Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
"Saat ini, YBJB menaungi lebih dari 4.000 perajin yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses desain, dengan tetap mempertahankan teknik tradisional canting," jelasnya.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan bahwa kerja sama dengan asosiasi seperti YBJB penting untuk mengidentifikasi usaha yang perlu didorong lebih lanjut dalam rantai nilai industri kreatif, yang jadi bisa The New Engine of Growth.
"Sebagai contoh keberhasilan komersialisasi IP pada produk seperti sepatu Aerostreet yang memanfaatkan lima motif wastra nasional," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Harian YBJB, Komarudin Kudiya, menyoroti keragaman latar belakang perajin di bawah YBJB, dari generasi muda yang baru belajar membatik hingga perajin berpengalaman yang telah memanfaatkan e-commerce dan memiliki showroom mandiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement