Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Ekspor timah murni batangan Indonesia ke Tiongkok mencatat lonjakan signifikan pada kuartal I 2025, meningkat hingga lebih dari 16.000% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor ke Tiongkok mencapai USD 113,27 juta dengan volume sebesar 3.660 metrik ton dalam periode Januari–Maret 2025.
Tiongkok kini tercatat sebagai negara tujuan ekspor utama, diikuti oleh Singapura dan Korea Selatan. Padahal sebelum tahun 2024, China bahkan tidak masuk di 5 besar negara tujuan ekspor timah murni batangan RI.
Baca Juga: Ekspor Timah RI ke Tiongkok Melejit 16.000% di Kuartal I 2025
Baca Juga: Produksi RI Turun, Harga Timah Dunia Terkerek
Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Harwendro Adityo Dewanto, menjelaskan bahwa lonjakan ekspor ini dipicu oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah penurunan drastis pasokan timah dari Myanmar ke Tiongkok akibat konflik internal yang melanda negara tersebut. Hal ini menyebabkan Tiongkok mencari alternatif pasokan, termasuk dari Indonesia.
"Itu karena impor timah dari China, dari Myanmar itu menurun drastis ketika itu karena ada kisruh internal di negara Myanmar, sehingga dia membutuhkan pasokan timah lain dari Indonesia salah satunya,” ucapnya pada Komisi VI DPR RI, Senin (19/05/2025).
Selain faktor geopolitik, Harwendro juga menyoroti tingginya kepercayaan pasar global terhadap kualitas timah Indonesia. Ia menyebut bahwa Indonesia secara konsisten menjadi sorotan dalam pertemuan-pertemuan rutin internasional yang membahas perdagangan timah.
Baca Juga: Setidaknya Terdapat 7 Manfaat Implementasi Kebijakan Mandatori Biodiesel di Indonesia
Baca Juga: Berita Kontribusi Besar Industri Sawit Terhadap Pembiayaan Fiskal Nasional
“Kita ada pertemuan rutin tiap tahun di mana Indonesia selalu jadi primadona diminta kerjasama dengan pemerintah China untuk impor timah kita ke China.,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement