Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan 2024 Tak Surutkan Langkah, Begini Strategi Bisnis Wijaya Karya Beton Tahun Ini

Tantangan 2024 Tak Surutkan Langkah, Begini Strategi Bisnis Wijaya Karya Beton Tahun Ini Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengungkapkan sejumlah tantangan operasional yang dihadapi sepanjang tahun 2024. Sekretaris Perusahaan WTON, Yushadi, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan baku seperti semen, pasir, besi, dan baja menyebabkan biaya produksi ikut terdampak. 

Selain itu, ketergantungan beberapa pabrik pada satu pemasok lokal juga membuat rantai pasokan menjadi rentan terganggu. Industri beton pracetak pun turut menghadapi persaingan harga yang semakin ketat.

“Persaingan harga di industri beton pracetak yang cukup ketat pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penurunan margin laba kotor, khususnya bagi proyek berskala besar yang diperoleh melalui proses tender terbuka dengan menggunakan harga yang bersaing,” ungkapnya, dikutip dari keterbukaan informasi, Selasa (3/6). 

Baca Juga: RUPST WTON Sepakati Pembagian Dividen Rp6,53 Miliar hingga Perombakan Komisaris

Kendala lainnya adalah tingkat utilisasi pabrik yang belum optimal. Sepanjang tahun 2024, utilisasi pabrik WTON rata-rata hanya sebesar 47,20% dari total kapasitas produksi precast dan readymix sebesar 10,62 juta ton. Menurut Yushadi, hal ini terjadi karena sebaran proyek yang terus berubah, sehingga membuat efisiensi antar pabrik sulit tercapai.

Meski menghadapi berbagai tantangan, WTON telah menyusun strategi bisnis untuk tahun 2025 dengan lebih terarah. Salah satunya adalah rencana investasi belanja modal sebesar Rp106,38 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembaharuan alat produksi, pengembangan sistem SAP dan infrastruktur IT, serta peningkatan aplikasi yang menunjang manajemen rantai pasok (Supply Chain Management).

Tak hanya itu, Perseroan juga berencana melakukan divestasi atas aset tetap yang sudah tidak produktif atau memiliki nilai buku nol.

Baca Juga: Agung Budi Waskito, Ahli Bendungan yang Memimpin PT Wijaya Karya (WIKA)

“Dalam rangka optimalisasi pada portofolio aset yang relevan dengan core business Perseroan serta peningkatan working capital, Perseroan merencanakan divestasi atas aset tetap yang sudah tidak produktif atau bernilai buku habis. Beberapa aset yang dimaksud antara lain peralatan dan cetakan produksi, bangunan ex-mess karyawan, bangunan ex-kantor, tanah tambang dan Pabrik Beton,” jelas Yushadi.

Sebagai bagian dari efisiensi organisasi, WTON juga berencana melakukan peleburan beberapa unit kerja, seperti penggabungan unit PPB Lampung Selatan dengan PPB Lampung, serta penyatuan Wilayah Penjualan Luar Negeri ke dalam Wilayah Penjualan 3 dan Unit Operasi I.

Menariknya, pada tahun 2025, perusahaan tidak memiliki rencana untuk melakukan akuisisi maupun restrukturisasi utang atau permodalan. Fokus WTON sepenuhnya diarahkan pada efisiensi, optimalisasi aset, dan penguatan struktur internal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: