Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IEU-CEPA Prioritaskan Akses Produk Unggulan Indonesia: Alas Kaki, Tekstil, Sawit, hingga Perikanan

IEU-CEPA Prioritaskan Akses Produk Unggulan Indonesia: Alas Kaki, Tekstil, Sawit, hingga Perikanan Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati penyelesaian akhir perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) setelah sembilan tahun negosiasi. Salah satu poin krusial dalam kesepakatan ini adalah keberhasilan Indonesia mendorong pembukaan akses pasar bagi sektor-sektor prioritas nasional.

Dalam konferensi pers yang digelar bersama KBRI Brussel, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa IEU-CEPA akan secara signifikan meningkatkan daya saing produk unggulan Indonesia di pasar Uni Eropa, terutama industri padat karya dan komoditas strategis.

Baca Juga: VAST Pacu Ekspansi Gudang di Tengah Lonjakan Permintaan Logistik dan E-Commerce

“Indonesia memprioritaskan pembukaan akses pasar untuk sektor seperti alas kaki, tekstil, garmen, produk perikanan, dan kelapa sawit. Ini sektor-sektor yang menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi kekuatan ekspor nasional,” ujar Airlangga, Sabtu (7/6/2025).

Salah satu capaian penting dari IU-CEPA adalah kesediaan Uni Eropa untuk memberikan level playing field bagi ekspor perikanan Indonesia, sejajar dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Filipina. 

“Kita tidak ingin produk perikanan kita diperlakukan berbeda. Eropa sudah menyepakati posisi setara bagi Indonesia dalam ekspor sektor ini,” tambah Airlangga.

Selain itu, isu sensitif seperti kelapa sawit juga mendapatkan ruang tersendiri. Meski sempat menjadi perdebatan panjang, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maroš Šefčovič menjanjikan perlakuan khusus bagi Indonesia dalam kerangka kebijakan deforestasi dan keberlanjutan (UDR – Due Diligence Regulation). Hal ini membuka peluang lebih luas bagi produk sawit Indonesia untuk tetap kompetitif di pasar Eropa.

Tak hanya sektor konvensional, kesepakatan IU-CEPA juga mencakup kerja sama strategis di sektor masa depan seperti pengembangan energi terbarukan dan ekosistem kendaraan listrik (EV). 

Menurut Airlangga, Uni Eropa melihat Indonesia sebagai mitra penting dalam membangun rantai pasok global yang berkelanjutan dan komplementer, bukan saling bersaing secara langsung.

Baca Juga: Negara Superpower ini Juga Konsumi Minyak Sawit dalam Struktur Konsumsi Minyak Nabati

Baca Juga: 6 Keunggulan Minyak Sawit sebagai Kebutuhan Penting bagi Masyarakat Dunia

Dengan dihapuskannya hingga 80% tarif bea masuk atas produk ekspor Indonesia ke Uni Eropa, sektor-sektor prioritas ini diperkirakan akan mengalami peningkatan volume ekspor secara signifikan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: