Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Pasokan Minyak Non-OPEC+ di 2026

OPEC Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Pasokan Minyak Non-OPEC+ di 2026 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan bahwa ekonomi global diperkirakan tetap tangguh pada paruh kedua tahun ini, seraya memangkas proyeksi pertumbuhan pasokan minyak dari luar lembaganya dan Amerika Serikat (AS) di 2026.

OPEC tidak mengubah perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini dan 2026. Namun pihaknya hanya mengungkit soal pemangkasan pada bulan lalu dan tidak menyinggung konflik antara Israel dan Iran.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Harga Minyak Dunia Hingga US$ 100 per Barel

“Ekonomi global telah melampaui ekspektasi pada paruh pertama tahun 2025,” tulis OPEC, dilansir dari Reuters, Selasa (17/6).

OPEC juga menilai bahwa prospek ekonomi global tetap kuat meski ada kekhawatiran perdagangan akibat perang tarif yang disebabkan oleh kebijakan dari AS.

“Basis kuat ini diharapkan memberikan dukungan dan momentum cukup untuk paruh kedua yang sehat. Namun, tren pertumbuhan diperkirakan akan sedikit melambat secara kuartalan," ungkap OPEC.

Dalam proyeksi terbaru, pasokan dari negara-negara di luar lembaganya diperkirakan hanya naik 730.000 barel per hari (bph) pada 2026 atau 70.000 bph lebih rendah dari proyeksi bulan sebelumnya.

OPEC juga menyesuaikan proyeksi output minyak serpih (tight oil) AS untuk 2026 menjadi 9,05 juta bph, lebih rendah dari proyeksi awal tahun sebesar 9,28 juta bph.

Faktor penyesuaian ini mencakup disiplin modal yang ketat, efisiensi pengeboran dan penyelesaian, serta produksi gas terkait yang meningkat di wilayah shale utama.

Sementara itu, produksi kolektif OPEC+ naik 180.000 bph menjadi 41,23 juta bph pada Mei, masih di bawah kenaikan 411.000 bph yang tercantum dalam kuota Mei.

Negara seperti Irak mengurangi produksi sebagai bagian dari komitmen tambahan untuk menebus produksi berlebih sebelumnya.

Baca Juga: Produksi Migas PHE Tumbuh Rata-Rata 5% per Tahun dalam Tiga Tahun Terakhir

Produksi Kazakhstan, yang juga diminta meningkatkan kepatuhan terhadap kuota, turun 21.000 bph menjadi 1,803 juta bph, masih melebihi batas kuota yang ditetapkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: