- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
PLN UIP JBB Berdayakan UMKM Kibin, Beri Pelatihan Kewirausahaan hingga Bantuan Alat Produksi
Kredit Foto: Istimewa
Upaya meningkatkan daya saing pelaku UMKM terus dilakukan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Bertempat di Kantor Kecamatan Kibin, PLN UIP JBB menggelar pelatihan dasar kewirausahaan dan manajemen usaha bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, wilayah yang menjadi ring 1 dari proyek strategis nasional Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kilovolt (kV) Cikande.
Program ini merupakan bentuk nyata dukungan PLN UIP JBB terhadap masyarakat sekitar proyek, khususnya dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi para pelaku usaha kecil.
Tantangan tersebut meliputi keterbatasan alat produksi, rendahnya literasi manajerial, minimnya akses terhadap sertifikasi halal, serta lemahnya strategi pemasaran. Melalui pendekatan edukatif dan praktikal, program ini diharapkan mampu membekali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar lebih profesional, kompetitif, dan adaptif terhadap dinamika pasar.
Pelatihan yang dilaksanakan pada Rabu, 11 Juni 2025 ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Yosi Ekamarsa, selaku Kepala Bidang Usaha Mikro Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Serang, serta Andri Fitriani, konsultan dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Banten.
Para peserta mendapat materi seputar legalitas usaha, pentingnya sertifikasi halal, strategi pemasaran sederhana, serta pencatatan keuangan bagi pelaku UMKM. Pelatihan juga diselingi dengan demo memasak dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Kibin, yang menjadi ruang saling berbagi keterampilan kuliner antarpelaku usaha.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, PLN UIP JBB juga menyalurkan bantuan berupa alat produksi, printer nota, dan bahan baku kepada lima UMKM yang dilakukan secara bertahap sampai tanggal 23 Juni 2025.
Seluruh penerima bantuan merupakan pelaku usaha kuliner rumahan dengan variasi produk yang mencerminkan kekayaan cita rasa lokal. Usaha tersebut di antaranya menyajikan menu seperti gado-gado, lontong sayur, gorengan, nasi kuning, mie ayam, kue basah, dan kue kering.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Makin Kuat, PLN Catat DER 38,02% dan CICR 3,71x di 2024
Bahkan salah satu penerima bantuan, yakni Nasi Kuning Ibu Reni, telah memanfaatkan platform layanan pesan-antar digital untuk memperluas jangkauan pasarnya.
Rory Erlando, selaku Assistant Manager Keuangan, Perizinan, Pertanahan dan Umum Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 1 (UPP JBB 1), menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud pendekatan sosial yang strategis dari PLN UIP JBB.
“Kami tidak hanya mendekatkan proyek infrastruktur dengan masyarakat, tetapi juga berupaya menciptakan nilai tambah sosial dan ekonomi. Ini bagian dari komitmen kami untuk membangun hubungan yang bersifat jangka panjang dengan lingkungan sekitar proyek,” ujarnya.
Materi pelatihan yang disampaikan oleh Yosi Ekamarsa mendorong peserta untuk lebih memahami pentingnya legalitas usaha sebagai fondasi profesionalisme, serta mengakses peluang melalui program pemerintah seperti sertifikasi halal dan BPOM.
Di sisi lain, Andri Fitriani menyoroti pentingnya literasi keuangan dan pemasaran yang sederhana, namun efektif, agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
Camat Kibin, Babay Karnawi, turut mengapresiasi keterlibatan PLN UIP JBB yang menurutnya tidak hanya bersifat seremonial, melainkan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan antusias dari para peserta. Sutinah, pelaku usaha makanan ringan dari Warung Mak Ni, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membuka wawasannya.
“Saya senang sekali ikut pelatihan ini. Bahasannya lengkap, mulai dari izin usaha, strategi dagang, sampai praktik langsung. Bantuan alat dan bahan baku juga sangat membantu kami yang sedang berjuang mengembangkan usaha,” kata Sutinah penuh semangat.
PLN UIP JBB memastikan bahwa program ini tidak berhenti pada pelatihan dan pemberian bantuan awal semata. Ke depan, pelaku UMKM yang telah terlibat akan mendapatkan pendampingan dan pemantauan berkala guna memastikan adanya perkembangan nyata dalam pengelolaan usaha mereka.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PLN UIP JBB untuk menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan, sejalan dengan arah transformasi perusahaan yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga: Penjualan Listrik PLN IP Naik 8%, Tembus 83.082 GWh
General Manager PLN UIP JBB, Defiar Anis, menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya TPB 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
“Program ini kami rancang untuk mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif melalui penguatan UMKM lokal. Dengan mendukung peningkatan kapasitas, akses pelatihan, serta bantuan alat dan bahan baku, kami ingin memastikan UMKM dapat tumbuh berdaya saing dan berkontribusi nyata terhadap penciptaan lapangan kerja yang layak dan penguatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Ia juga berharap model ini dapat menjadi inspirasi dalam merancang program pemberdayaan yang betul-betul memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat.
“PLN UIP JBB mengedepankan pendekatan kolaboratif, berbasis komunitas, dan berorientasi pada hasil. Kami percaya, dampak sosial yang nyata hanya bisa tercapai ketika program dijalankan dengan empati, konsistensi, dan komitmen untuk terus tumbuh bersama,” tutup Anis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement