Kredit Foto: Dok. Kemenparekraf
Aspirasi dan inisiatif dari Gianyar akan menjadi masukan strategis dalam arah kebijakan ekonomi kreatif nasional. Wamen Irene menekankan, pembangunan ke depan harus dimulai dari kekuatan komunitas dan keberlanjutan budaya—bukan semata dari infrastruktur.
Seniman musik digital asal Bali, I Gede Yudistira Sudirana, menyoroti belum adanya plugin digital buatan Indonesia untuk instrumen tradisional seperti gamelan. Saat ini, komposer lokal masih bergantung pada VST (Virtual Studio Technology), perangkat lunak untuk mensimulasikan suara instrumen, yang mayoritas diproduksi di luar negeri.
“Digitalisasi itu bukan semata teknologi, tapi cara menjaga keberlanjutan budaya. Kalau kita bisa bikin VST gamelan sendiri, itu bukan cuma efisiensi, tetapi kedaulatan budaya,” jelas Sudirana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement