Kredit Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) resmi membuka program Pelatihan Teknisi Konversi dan Pemeliharaan Kendaraan Bahan Bakar Gas (BBG), Senin (30/6/2025), di Grand Caman Hotel, Bekasi, Jawa Barat, sebagai bagian dari komitmen mendukung transisi energi bersih.
Pelatihan ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PGN bekerja sama dengan Komunitas Mobil Gas (Komogas), bertujuan meningkatkan kapasitas teknisi konversi kendaraan BBG di berbagai daerah.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali teknisi dengan pemahaman teknis konversi kendaraan dari bahan bakar minyak ke gas (compressed natural gas/CNG), termasuk aspek perawatan dan keselamatan.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap lahir teknisi-teknisi BBG yang kompeten, sehingga adopsi kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia dapat semakin luas. Dengan demikian, upaya pengurangan emisi dan efisiensi biaya operasional transportasi bisa semakin optimal,” kata Fajriyah Usman.
Baca Juga: PGN Pastikan Harga Gas Bumi Tetap Kompetitif untuk Industri
Sebanyak 20 peserta terpilih mengikuti pelatihan ini, berasal dari daerah seperti Batam, Balikpapan, Lampung, Semarang, dan Bandung, serta dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas 17 Agustus 1945. Seluruh peserta telah melalui proses seleksi wawancara berbasis kompetensi otomotif.
Menurut Fajriyah, ketersediaan teknisi BBG yang andal menjadi kunci mendukung keberlanjutan ekosistem kendaraan BBG di tengah keterbatasan tenaga ahli di daerah.
“Keberadaan teknisi BBG yang andal sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem kendaraan berbahan bakar gas, mengingat masih terbatasnya jumlah teknisi terlatih di berbagai daerah. Dengan program ini, diharapkan proses konversi kendaraan BBG dapat dipercepat dan menjangkau wilayah yang lebih luas,” ujarnya.
Direktur Utama Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan, menyatakan bahwa pelatihan teknisi ini juga mendukung optimalisasi pemanfaatan infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik PGN di seluruh Indonesia.
"PGN bersama Gagas Energi Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas ekosistem kendaraan berbahan bakar gas di Indonesia. Melalui pelatihan teknisi ini, kami berharap konversi kendaraan BBG dapat berjalan lebih cepat, aman, dan sesuai standar. Dengan biaya BBG yang lebih terjangkau dibandingkan BBM bersubsidi, masyarakat bisa menikmati penghematan signifikan sekaligus berkontribusi pada pengurangan emisi. Inilah langkah nyata kami mendukung transisi energi bersih untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Santiaji Gunawan.
Baca Juga: PGN Bantu UMKM Medan Tekan Biaya Energi hingga 50%
Ketua Komogas, Andy Lala Lumban Gaol, mengapresiasi dukungan PGN melalui program CSR ini. Menurutnya, minimnya teknisi terlatih menjadi hambatan konversi kendaraan BBG di berbagai daerah.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh PGN melalui program CSR ini. Kehadiran teknisi BBG yang terlatih akan menjawab tantangan minimnya tenaga ahli konversi di berbagai daerah. Dengan kerjasama ini, kami optimistis konversi kendaraan ke BBG dapat dipercepat dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujar Andy.
Pelatihan ini berlangsung selama tujuh hari hingga 7 Juli 2025, menggandeng IPTTI (Institusi Pengembangan Teknologi Terapan Indonesia) dan Kementerian Ketenagakerjaan sebagai mentor pelatihan. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-60 PGN.
PGN menargetkan konversi 40 unit kendaraan BBM ke BBG, yang terdiri atas 30 mobil di Jakarta dan 10 mobil di Surabaya. Inisiatif ini mendukung agenda transisi energi nasional sekaligus kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement