Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megaproyek Senilai 6 Miliar USD di Pabrik Baterai Karawang Diyakini Bisa Menekan Harga Mobil Listrik

Megaproyek Senilai 6 Miliar USD di Pabrik Baterai Karawang Diyakini Bisa Menekan Harga Mobil Listrik Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut proyek baterai listrik antara Indonesia-China yang beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dorongan positif terhadap perkembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dalam negeri.

Ia mengatakan bahwa produksi baterai secara domestik dapat mendorong perkembangan pasar EV di Indonesia.

"Kalau bisa membuat baterai sendiri di dalam negeri, maka ada potensi penurunan biaya impor. Dengan demikian, biaya produksi menurun dan nantinya bisa memengaruhi penurunan harga mobil listrik di masyarakat," kata Yusuf diolah dari Xinhua.

Ia menambahkan harga yang semakin terjangkau akan mendorong minat masyarakat untuk beralih ke EV.

Selain itu, momentum popularitas EV di dalam negeri masih terus berlanjut, yang ditunjukkan oleh pertumbuhan pengiriman dari penjualan wholesale (pabrik ke diler) yang mencapai 150 persen tahun lalu, saat penjualan mobil secara keseluruhan justru mengalami penurunan sebesar 14 persen.

Sebelumnya, Presiden Prabowo meresmikan pabrik pengolahan nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik di Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu (29/6) pekan lalu.

Megaproyek senilai hampir 6 miliar dolar AS ini mencakup keseluruhan ekosistem baterai listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, meliputi pembangunan smelter nikel, pabrik katoda, fasilitas produksi baterai, hingga unit daur ulang.

Pabrik baterai itu rencananya mulai beroperasi tahun depan dan diharapkan dapat memasok baterai untuk 300 ribu unit mobil listrik per tahun.

Pabrik ini juga disiapkan untuk memproduksi baterai bagi kebutuhan panel surya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: