Upaya Kemenkop Jamin Operasional Kopdes Merah Putih Tidak Tersandung Modal Awal
Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kementerian Koperasi (kemenkop) mengambil langkah strategis untuk menjamin operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih tidak tersandung dengan modal awal.
Hal tersebut dilakukan dengan mendorong terwujudnya ekosistem pembiayaan awal yang kondusif melalui kerja sama strategis dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Baca Juga: 92 Percontohan Kopdes Merah Putih di 38 Provinsi Akan Dibiayai dari 4 Sumber
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa saat ini terdapat beberapa lembaga potensial dapat mendukung pembiayaan Kopdes/ Kel Merah Putih. Selain KSP terdapat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank Pembangunan Daerah (BPD) bahkan Bank anggota Himbara. Sehingga semua potensi sumber pembiayaan ini perlu dimaksimalkan perannya demi kelangsungan Kopdes/Kel Merah Putih.
Dirinya menyampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi (rakor) terkait Skema Pembiayaan Pada Kopdes/Kel Merah Putih Melalui KSP di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“KSP yang existing saya minta terlibat (dalam pembiayaan) karena saat ini kita fokus pada Kopdes/Kel Merah Putih. KSP juga perlu terlibat dalam memberikan pelatihan, bantuan manajemen, asistensi bisnis, dan pendampingan lainnya,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenkop, Rabu (2/7).
Menkop menjabarkan, pembiayaan Kopdes/Kel Merah Putih melibatkan Bank Himbara, LPDB, koperasi, BPD, dan KSP/KSPPS. Oleh karena Kopdes/Kel Merah Putih merupakan program yang berdampak langsung bagi masyarakat, sehingga diperlukan pengawasan preventif untuk cegah isu negatif
"Maka, daya saing KSP perlu ditingkatkan agar bersaing dengan bank komersil. Keterlibatan KSP untuk mendukung program Kopdes/Kel Merah Putih sekaligus memastikan bahwa program perlu dukungan dan kolaborasi bersama koperasi eksisting," papar Menkop.
Dijelaskan, pada akhir Oktober 2025, Presiden menargetkan 80.000 KD/KMP sudah operasional. Untuk itu, perlu penguatan sinergitas dan pendampingan antar stakeholders. "KSP diharapkan dapat bersinergi dalam pembentukan maupun kegiatan operasional KDKMP," kata Menkop.
Kesediaan KSP untuk pembiayaan 19 percontohan Kopdes/Kel Merah Putih terdiri dari Makmur Mandiri 2 unit, KSPPS Nusa Ummat Sejahtera 2 unit, KSP Sahabat Mitra Sejati 2 unit, Kopsyah Benteng Mikro Indonesia 3 unit, KSP Mitra Dhuafa 2 unit, KSP Kopdit Pintu Air 3 unit, KSP Nasari 3 unit di Provinsi: Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan KSP TLM Indonesia 2 unit di Provinsi NTT dan Provinsi Bali.
"Beberapa KSP/KSPPS lainnya segera menyusul beberapa ke depan," ungkap Menkop.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi (Seskemenkop) Ahmad Zabadi dalam memimpin Rapat Koordinasi turut menjelaskan bahwa koperasi memiliki peran sangat strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, terutama di tingkat desa. Karena itu, keberadaan (Kopdes/Kel) Merah Putih harus didukung melalui pembiayaan yang terstruktur dan berkelanjutan agar dapat menjalankan fungsi sebagai penggerak ekonomi desa.
“Kopdes/Kel Merah Putih ini bukan hanya sebagai lembaga yang mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat desa, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa. Oleh karena itu alat ukur dari Kopdes/Kel Merah Putih ini adalah seberapa besar dampaknya bagi masyarakat," kata Seskemenkop Ahmad Zabadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement