Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utang Pemerintah Melonjak Hingga Rp2.000 Triliun Pada 2024

Utang Pemerintah Melonjak Hingga Rp2.000 Triliun Pada 2024 Kredit Foto: Youtube Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mencatat posisi utang pemerintah sampai dengan akhir tahun 2024 sebesar Rp 10.269 triliun atau meningkat Rp 2.125 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy) sebesar Rp 8.144 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan jumlah tersebut merupakan gabungan antara utang jangka panjang dan pendek. Ia menjelaskan sampai dengan akhir 2024 total aset negara sebesar Rp13.692,4 triliun serta posisi ekuitas pemerintah sebesar Rp3.424,4 triliun

"Total aset mencapai Rp13.692,4 triliun, posisi kewajiban Rp10.269 triliun, dan posisi ekuitas Rp3.424,4 triliun," ujar Sri dalam Rapat dengan DPR RI, Selasa (1/7/2025).

Baca Juga: BI : Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp7.197 triliun di April 2025

Meski begitu, ia memastikan bahwa posisi keuangan negara dalam keadaan solid, mampu menjaga kapasitas fiskal di tengah ketidakpastian global.

"Hal ini menggambarkan kekayaan bersih negara dan kapasitas fiskal yang tetap dapat terjaga dan diandalkan untuk menopang kebutuhan pembangunan nasional secara berkelanjutan," ujarnya.

Sementara itu, Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada akhir 2024 sebesar Rp457,5 triliun atau turun dari posisi awal tahun sebesar Rp459,5 triliun. Angka tersebut turun dari posisi awal tahun sebesar Rp459,5 triliun. Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan APBN dan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA).

Baca Juga: Sri Mulyani Jujur! Defisit APBN akan Melebar Jadi Rp662 Triliun, Ini Biang Keroknya!

Dari sisi operasional, pendapatan tahun 2024 tercatat Rp3.115,3 triliun, lebih rendah dari beban operasional sebesar Rp3.353,6 triliun. Dengan demikian, defisit operasional sebesar Rp238,3 triliun, dan dari sisi non-operasional, terjadi surplus sebesar Rp22,7 triliun. 

"Dengan demikian, defisit secara keseluruhan tercatat Rp215,7 triliun," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Djati Waluyo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: