Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ETF Baru Dorong Sentimen Kripto, Harga Bitcoin Meroket Naik Hampir Tembus US$110.000

ETF Baru Dorong Sentimen Kripto, Harga Bitcoin Meroket Naik Hampir Tembus US$110.000 Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga bitcoin (BTC) melonjak tajam mendekati level US$110.000 di Rabu (2/7). Ia memantul kuat setelah sempat turun ke bawah US$106.000.

Dilansir dari Coindesk, Kamis (3/7), bitcoin  diperdagangkan dalam level tertinggi sejak baru-baru ini yakni sekitar US$109.700. Ia didorong oleh perbaikan sentimen risiko menyusul pengumuman kesepakatan dagang dari Vietnam dan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Hanya Tren Sementara, Anthony Scaramucci Kritik Strategi Investasi Bitcoin dari Strategy (MSTR)

AS dengan ini akan mengenakan tarif 20% atas sebagian besar barang dari Vietnam dan tarif 40% atas barang yang dialihkan (transshipment) melalui negara itu. Sebagai gantinya, ekspor mereka ke Vietnam tidak akan dikenakan tarif.

Selain sentimen makro, pasar kripto mendapat dorongan positif dari peluncuran REX-Osprey Solana + Staking ETF (SSK). Ia merupakan produk exchange-traded funds berbasis staking kripto pertama yang tersedia di Amerika Serikat. Inovasi ini membuka peluang baru bagi investor institusi untuk mendapatkan hasil dari aset digital tanpa harus mengelolanya secara langsung.

Kepala Riset K33, Vetle Lunde menyebut bulan ini diprediksi menjadi periode volatil bagi bitcoin karena sejumlah agenda ekonomi dan kebijakan dari AS.

Di antara hal tersebut, beberapa yang patut menjadi pantauan adalah penandatanganan "Big Beautiful Bill", tenggat kebijakan tarif hingga batas waktu final untuk tindak lanjut terhadap perintah eksekutif kripto termasuk kemungkinan pembaruan mengenai Cadangan Strategis Bitcoin AS.

"Juli ini penuh dengan potensi volatilitas akibat kebijakan dari Trump," ujar Lunde.

Namun ia mencatat bahwa pasar kripto saat ini masih relatif tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda leverage berlebihan.

Baca Juga: Runner-up Pemegang Bitcoin Terbesar, Mara Holdings Dekati 50.000 BTC

"Tidak ada alasan kuat untuk ekspektasi deleveraging besar-besaran. Leverage kripto saat ini terkendali. Ini mendukung strategi mempertahankan eksposur spot dan bersabar," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: