Data Tenaga Kerja Tak Sesuai Dugaan Investor, Pemangkasan Suku Bunga Bisa Ditunda The Fed AS
Kredit Foto: Istimewa
Amerika Serikat (AS) baru-baru ini merilis data perekonomian terbaru mereka untuk bulan Juni. Kali ini, investor dikejutkan dengan pertumbuhan tenaga kerja yang solid pada bulan lalu di Negeri Paman Sam.
Dilansir dari Reuters, Jumat (4/7), Amerika Serikat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid dengan tingkat pengangguran turun secara tak terduga ke 4,1%.
Baca Juga: Investor Lagi Was-was: Data Buruh, Drama Inggris, dan Deal Trump-Vietnam!
Angka tersebut menambah sinyal bahwa pasar tenaga kerja masih stabil dan memungkinkan penundaan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di Juli. The Fed sendiri mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 4,25%–4,50% di Desember 2024.
Data menunjukkan bahwa nonfarm payrolls bertambah sebanyak 147.000. Ia setidaknya meningkat dari jumlah data pekerjaan pada Mei. Hasil ini melampaui ekspektasi ekonom.
Namun, meskipun angka ini lebih kuat dari perkiraan, tren menunjukkan perlambatan pertumbuhan pekerjaan, yang sebagian besar mencerminkan hiring yang lebih berhati-hati dari perusahaan.
Meskipun begitu, tingkat pemutusan hubungan kerja tetap rendah, karena banyak pengusaha masih menahan karyawan setelah mengalami kesulitan merekrut tenaga kerja selama dan setelah pandemi COVID-19.
Tingkat pengangguran turun juga menjadi 4,1%. Hal tersebut bertentangan dengan prediksi sebelumnya yang memperkirakan kenaikan menjadi 4,3%.
Beberapa ekonom menyebut bahwa kebijakan seperti kenaikan tarif impor, deportasi massal migran, dan pemangkasan belanja pemerintah, berpotensi berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Ketua The Fed, Jerome Powell, kembali menegaskan bahwa bank sentral akan menunggu dan mempelajari lebih lanjut dampak kebijakan tarif terhadap inflasi sebelum melakukan pelonggaran moneter lebih lanjut.
Baca Juga: 118 Ribu Lapangan Kerja Bisa Hilang, Ekonomi Negara Ini Terancam Ambruk Gegara Tarif Trump
Sebagian besar ekonom memperkirakan pengangguran akan meningkat secara bertahap hingga akhir tahun ini, yang dapat mendorong bank sentral untuk memulai kembali siklus pelonggaran kebijakannya pada September.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement