IMF Tolak Rencana Subsidi Tarif Listrik untuk Penambang Bitcoin CS

Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini menolak usulan tarif listrik bersubsidi kepada operasi penambangan kripto seperti bitcoin di Pakistan. Hal ini menjadi pukulan telak bagi ambisi dari Islamabad
Sekretaris Energi Pakistan, Fakhray Alam Irfan, mengatakan bahwa lembaga tersebut tidak menyetujui paket listrik bersubsidi yang ditujukan untuk sektor-sektor tertentu seperti penambangan kripto, meskipun negaranya memiliki surplus daya listrik selama musim dingin.
Baca Juga: IPO Perdana COIN Resmi Dibuka, Ajak Investor Ritel Masuk Bursa Aset Kripto
“Saat ini, mereka belum menyetujui,” kata Irfan, dilansir dari Decrypt, Senin (7/7).
IMF memperingatkan bahwa skema tarif bersubsidi tersebut dapat menciptakan distorsi pasar dalam sektor ketenagalistrikan yang sudah sangat terbebani. Diketahui, Pakistan saat ini menghadapi masalah utang sirkuler dalam sektor energi yang melebihi US$4,5 miliar.
Penolakan ini sendiri terjadi setelah beberapa bulan negosiasi antara Islamabad dan IMF. Pakistan diketahui tengah mencari cara yang produktif untuk meningkatkan konsumsi listrik industri guna mengurangi kelebihan pasokan.
Divisi Energi Pakistan tahun lalu mengusulkan skema tarif marginal selama enam bulan untuk industri berat, termasuk penambangan kripto. Pemerintah menyatakan bahwa rencana ini akan meningkatkan konsumsi listrik yang berlebih dan menurunkan biaya kapasitas.
Baca Juga: Cari Aset Aman, Kripto Makin Dilirik Warga RI di Tengah Biaya Hidup Tinggi
Namun, Dana Moneter Internasional menolak proposal tersebut dengan alasan bahwa skema itu mirip dengan pembebasan pajak sektoral yang berpotensi menciptakan ketidakseimbangan dan masalah fiskal di Pakistan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement