Harga Emas Melemah Tipis Setelah Trump Umumkan Tarif Baru untuk Jepang dan Korea Selatan
Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
Harga emas dunia mengalami penurunan tipis pada Senin (7/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus 2025. Meskipun ketegangan geopolitik memicu minat pada aset safe haven, penguatan dolar AS tetap menjadi faktor penekan bagi logam mulia.
Dilansir dari Reuters, Selasa (8/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Spot gold: turun 0,1% ke level US$3.332,62.
- Emas berjangka: tidak banyak berubah dan ditutup di US$3.342,80.
- Perak: turun 0,5% menjadi US$36,72.
- Platinum: turun 1,9% ke US$1.365,56.
- Palladium: anjlok 2,5% ke US$1.106,96.
Penguatan indeks dolar AS, yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, menjadi salah satu alasan utama di balik tekanan harga.
“Emas menguat sedikit sebagai respons terhadap tarif 25% dari Trump terhadap Korea dan Jepang,” kata Analis Logam Independen, Tai Wong.
“Namun logam lain justru bergerak ke arah sebaliknya, dan pasar saham juga mulai tertekan," tambahnya.
Indeks saham utama AS turun setelah kebijakan tarif diumumkan, dengan investor masih menunggu pengumuman lanjutan dari Gedung Putih terkait arah negosiasi dagang.
Fokus pasar pekan ini juga tertuju pada risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) dan pidato beberapa pejabat bank sentral AS, yang dinilai akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga.
Sementara itu, Bank Sentral Tiongkok (PBOC) tercatat kembali menambah cadangan emas pada bulan Juni, menjadi bulan kedelapan berturut-turut.
Baca Juga: Dolar Menguat Usai Trump Umumkan Tarif Baru untuk Jepang, Korea Selatan, dan Negara Lain
Dalam catatan Bank of America, pembelian emas oleh bank sentral global dilakukan untuk diversifikasi cadangan devisa, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, dan mengantisipasi inflasi serta ketidakpastian ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement