- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Pertamina Foundation Cetak Lahan Hijau, 2,6 Juta Pohon Tertanam dalam Program Hutan Lestari
Kredit Foto: Pertamina Foundation
Sebagai wujud nyata komitmen keberlanjutan PT Pertamina (Persero), melalui anak perusahaan Pertamina Foundation menghadirkan program Hutan Lestari Pertamina dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), sebuah inisiatif terpadu yang menyinergikan konservasi lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. Melalui pendekatan green-economy, program ini tidak hanya melakukan reforestasi melalui penanaman lebih dari 2,6 juta pohon (mangrove dan daratan) serta distribusi bibit, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal.
Implementasinya dilakukan di dua lokasi strategis dengan ekosistem berbeda: Hutan Lestari Mahakam di Kalimantan Timur yang berfokus pada rehabilitasi kawasan pesisir melalui penanaman mangrove, dan Hutan Lestari Getas-Ngandong di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur hasil kolaborasi dengan UGM untuk pemulihan hutan daratan dengan beragam spesies endemik. Keunikan program ini terletak pada integrasi tiga pilar utama: ekologi (pemulihan ekosistem), ekonomi (pelatihan UMKM berbasis hasil hutan), dan edukasi (riset bersama akademisi), menciptakan model keberlanjutan yang komprehensif dan berdampak jangka panjang.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengatakan kunci dalam pelaksanaan program Hutan Lestari adalah keterlibatan aktif dari komunitas atau masyarakat sekitar kawasan hutan. “Dalam berkontribusi pelestarian lingkungan, kami melibatkan masyarakat lokal untuk Ikut berperan dalam program hutan lestari mulai dari penanaman, pemberdayaan, hingga penelitian sekalipun,” ujar Agus.
Baca Juga: Gelar PGTC 2025 Pertamina Ajak Mahasiswa Berinovasi Soal Keberlanjutan
Agus melanjutkan, melalui program hutan lestari hingga Mei 2025, Pertamina Foundation telah mengimplementasikan penanaman lebih dari 1.2 juta bibit mangrove.
Di samping penanaman, lanjut Agus, kegiatan pemberdayaan juga dilakukan melalui pelatihan pemanenan dan pengolahan nira nipah, budidaya dan pembangunan rumah hidroponik berbasis energi surya, dan penyediaan fasilitas panen air hujan untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang sulit dijangkau. Selain itu, dibangun anjungan sebagai wahana wisata edukasi terkait flora fauna endemik.
Pertamina Foundation juga menjadikan program ini sebagai sarana penelitian dan telah dipublikasikan dalam jurnal Biodiversitas Journal of Biological Biodiversity berjudul “Identification of the pest outbreak in the coastal mangrove ecosystem of Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia.”
Berpindah ke perbatasan Blora-Ngawi, terdapat Hutan Lestari Getas-Ngandong yang hingga Mei 2025, tertanam lebih dari 1.4 juta pohon daratan dengan jenis yang ditanam antara lain jati, kepuh, nyamplung, kayu putih, nangka, mangga, indigofera, dan sorghum.
Agus menambahkan, Pertamina Foundation juga melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program Wanafeed yang meraih penghargaan platinum kategori Pengembangan UMKM Kelompok Petani dari La Tofi School of Responsibility.
“Wanafeed hadir sebagai program pengembangan kelompok tani ternak desa, mulai dari pelatihan pembuatan pakan ternak berkualitas hingga pemberian bibit domba,” tambahnya.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi Ekonomi Hijau, Pertamina NRE-PTPN III Kembangkan PLTS 3 MW di KEK Sei
Penelitian ilmiah mengenai program Hutan Lestari Getas-Ngandong juga telah dipublikasikan, antara lain dalam Asian Journal of Plant Sciences berjudul “Crude Protein Yield, Total Digestible Nutrients and Tannin Content of Jack Bean (Canavalia ensiformis) at Various Growth Stages in Blora, Central Java, Indonesia” dan BIO Web of Conferences “Nutrient content of jack bean (Canavalia ensiformis) at different growth stages in Blora, East Java, Indonesia”.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, Pertamina Group berkomitmen dalam mengimplementasikan TJSL sebagai bagian dari dukungan untuk pemerintah dalam mewujudkan kemandirian masyarakat berkelanjutan.
“Diantaranya program hutan lestari sejalan dengan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menjadi landasan Pertamina dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” jelas Fadjar.*
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement