Google Luncurkan Fitur Iklan Berbasis AI, Sasar Pasar Digital Indonesia
Kredit Foto: Istimewa
Google memperkenalkan serangkaian fitur iklan berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam ajang Google Marketing Live Southeast Asia (GML SEA) 2025, sebagai upaya memperluas penetrasi di pasar iklan digital Asia Tenggara yang semakin kompetitif.
Peluncuran ini mencakup fitur-fitur seperti AI Overviews, AI Max for Search, Asset Studio, dan Agentic AI, yang diklaim mampu meningkatkan efisiensi produksi konten, otomatisasi kampanye, hingga personalisasi iklan secara lebih mendalam.
"Seiring semakin kompleksnya perjalanan konsumen dan semakin terbatasnya sumber daya, (Google) kami membekali para pemasar dengan model-model tercanggih kami sejauh ini yang lebih cerdas, lebih agentic, dan lebih personal. Ini berarti proses kreatif yang lebih cepat, jangkauan yang lebih luas, wawasan yang lebih tajam, dan hasil yang lebih baik,” ujar Wakil Presiden Google untuk Asia Tenggara dan South Asia Frontier, Sapna Chadha, dalam keterangan pers, Kamis (10/7/2025).
Baca Juga: Apple dan Google Diminta Hapus DeepSeek, Bukti Tuduhan Spyware China Makin Kuat!
Google mencatat bahwa sepanjang 2025 telah terjadi lebih dari 100 miliar pencarian visual secara global, naik 65% dibandingkan tahun sebelumnya. Sekitar 20% dari pencarian tersebut berkaitan dengan aktivitas belanja atau kebutuhan komersial.
Di Indonesia, performa iklan digital terus menunjukkan peningkatan signifikan. Hasil iklan YouTube tercatat empat kali lebih tinggi dibanding iklan televisi konvensional, serta 1,5 kali lebih tinggi dibanding media sosial lain. Google menyebut YouTube kini menjadi platform yang paling efektif menjangkau konsumen digital, terutama generasi Z.
Baca Juga: Disebut Lakukan Monopoli, Google Ajukan Banding Soal Keputusan Pengadilan AS
Fitur AI Max for Search memungkinkan pengiklan menyesuaikan iklan langsung dengan pencarian pengguna tanpa memerlukan daftar kata kunci panjang. Fitur ini telah diuji oleh Shopee di Singapura dan Malaysia, dan berhasil menunjukkan peningkatan performa kampanye.
Selain itu, Google juga memperkenalkan Agentic AI, teknologi otomatisasi yang mampu menganalisis performa iklan, merekomendasikan kata kunci, dan menyusun materi iklan secara mandiri. Teknologi ini dirancang untuk mengurangi beban kerja manual dan mempercepat proses kampanye.
Fitur-fitur iklan AI ini akan diluncurkan secara bertahap di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, seiring dengan strategi Google memperluas pendekatan AI-first untuk meningkatkan efektivitas belanja iklan dan mendorong pertumbuhan bisnis lintas sektor di kawasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement