Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Bergerak Tipis, Indeks Saham China Unggul Berkat Harapan Stimulus

Bursa Asia Bergerak Tipis, Indeks Saham China Unggul Berkat Harapan Stimulus Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kembali mengalami kenaikan yang signifikan dalam perdagangan di Jumat (11/7). Pasar saham terus menyoroti perkembangan kebijakan tarif hingga dampaknya terhadap suku bunga dan perekonomian dari Asia.

Dilansir dari CNBC International, Senin (14/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,46% ke 24.139,57.
  • CSI 300 (China): Naik 0,12% ke 4.014,81.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,01% ke 3.510,18.
  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,19% ke 39.569,68.
  • Topix (Jepang): Naik 0,39% ke 2.823,24.
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,23% ke 3.175,77.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,35% ke 800,47.

Mayoritas Bursa Saham Asia bergerak datar di tengah kekhawatiran baru atas kebijakan tarif perdagangan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia baru-baru ini mengumumkan tarif tinggi terhadap Kanada.

Trump mengumumkan tarif 35% terhadap Kanada. Sebelumnyal Trump juga menetapkan tarif 25% terhadap dua mitra dagang utamanya yakni Korea Selatan dan Jepang. Hal ini membuat kedua bursa negara tersebut cukup mendapatkan guncangan.

Adapun China mencatat kinerja indeks saham yang lebih baik berkat spekulasi akan adanya stimulus ekonomi tambahan. Beberapa sektor tetap mencatatkan penguatan, terutama yang diperkirakan akan diuntungkan dari stimulus ekonomi, seperti barang konsumsi dan industri manufaktur.

Harapan akan lebih banyak langkah dukungan fiskal diperkuat oleh data inflasi yang lemah awal pekan ini dari Beijing.

Di Hong Kong, sentimen pasar mendapat dorongan dari Goldman Sachs. Lembaga investasi global tersebut menaikkan peringkat investasinya untuk wilayah tersebut ke level dari "Market-Weight".

Baca Juga: Harga Saham Terus Melemah, Mandala Multifinance (MFIN) Beri Penjelasan

Goldman menyebut adanya potensi pelonggaran kebijakan moneter dan tarif yang lebih rendah dari perkiraan sebagai faktor pendukung untuk bursa dari Hong Kong.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: