WE Online, Surabaya - Perusahaan ban di pasar global, PT. Michelin Indonesia membidik pasar kendaraan niaga di Jawa Timur karena kian besarnya angka pertumbuhan penjualan armada tersebut di provinsi itu.
"Penjualan kendaraan truk dan bus tumbuh rata-rata sebesar tujuh persen selama tiga tahun terakhir. Meningkatnya populasi kendaraan menengah dan berat itu juga diikuti pertumbuhan penggunaan ban radial di Indonesia," kata Country Director PT Michelin Indonesia Jean Charles Simon, ditemui pada pengenalan Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT di Surabaya, Senin (18/5/2015).
Selain itu, ungkap dia, pada tahun 2014 dan 2015 pangsa pasar ban radial untuk ban pengganti di Indonesia mencapai 16 persen. Bahkan, kian meningkat hingga 19 persen. "Tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Jatim mampu mencatatkan angka sebesar 5,86 persen dan angka itu lebih baik daripada perekonomian nasional yang mencapai 5,02 persen," ujarnya.
Hal itu, jelas dia, mendorong pembangunan infrastruktur di Jatim khususnya di Surabaya semakin pesat. Apalagi, Kota Pahlawan memiliki tingkat radialisasi yang lebih baik dibandingkan kota lainnya. "Oleh sebab itu, kami yakin keberadaan produk baru ini akan diterima baik di pasar. Penyebabnya, kami melengkapi varian baru ini dengan teknologi radial yang superior," katanya.
Sementara, tambah dia, pangsa pasar di Indonesia sampai saat ini dominasi 85 persen oleh ban bias. Di sisi lain, 15 persennya dikuasai oleh ban radial sehingga perlu upaya lebih untuk mengedukasi pasar menggunakan varian tersebut. "Dari pangsa pasar ban untuk ban radial di Tanah Air, kami baru mencapai lima persen dan itu terbagi-bagi untuk berbagai jenis penjualan ban kendaraan niaga," tuturnya.
Ia optimistis, dengan pengenalan varian baru seperti Michelin X Multi Z maka jarak tempuh kendaraan meningkat 25 persen. Kemudian, performa hambatan gulir meningkat delapan persen sehingga ban itu lebih hemat bahan bakar karena didesain dengan casing inovatif.
"Selain itu, mengutamakan keselamatan karena daya cengkeram di jalan basah bisa mencapai lima persen. Hal itu disebabkan desain pola tapak baru yang lebih lebar," ucapnya.
Lalu, lanjut dia, untuk Michelin Agilis CLT disosialisasikan kepada masyarakat karena memiliki daya tahan lebih lama atau 30 persen. Apalagi mempunyai teknologi "durable contact patxh" dan fitur ketahanan abrasi pada senyawa kompon.
"Bahkan, lebih kuat dikarenakan adanya konstruksi khusus menggunakan serat nilon pada 'cap ply' dan konstruksi pada area bead terbukti bisa beradaptasi pada penggunaan truk ringan di segala kondisi," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement