Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Perusahaan joint venture Gurīn Energy Pte Ltd dan Gentari melalui Gentari International Renewables Pte Ltd, Vanda RE Pte Ltd menjalin kerjasama dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) untuk mendukung proyek energi hijau berskala besar di Kepulauan Riau.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan framework supply agreement diantara kedua belah pihak. Perjanjian ini akan memungkinkan Vanda RE untuk memasok hingga 2,2 gigawatt hours (GWh) sistem penyimpanan energi baterai atau battery energy storage system (BESS) EnerX dari CATL untuk Proyek Vanda Solar & Battery.
Country Manager Indonesia Gurīn Energy, Enda Ginting, mengatakan pengumuman hari ini merupakan tonggak penting lainnya dalam pengembangan landmark Proyek Vanda Solar & Battery.
Baca Juga: Vanda Gandeng Black & Veatch Demi Proyek Solar & Battery 2 GWp di Kepulauan Riau
"Vanda RE berkomitmen untuk mengembangkan proyek ini sesuai dengan standar teknis dan operasional tertinggi, itulah mengapa kami sangat senang telah berhasil mendapatkan baterai terbaik dari CATL," ujar Ginting dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (17/7/2025).
Ginting mengatakan, pengumuman hari ini merupakan pembuktian lain dari kemajuan yang konsisten dalam pengembangan proyek ini. Awal tahun ini, Vanda RE menandatangani framework supply agreement 1GW untuk panel surya dan memilih Konsultan Teknik Utama untuk proyek tersebut.
“Pencapaian ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari para mitra dan pemangku kepentingan terhadap proyek ini, serta visi koridor ekonomi hijau antara Indonesia dan Singapura. Proyek Vanda merupakan langkah awal untuk mewujudkan visi tersebut, dan kami senang dapat berkontribusi dalam upaya ini," ujarnya.
Baca Juga: CATL Nyetrum Indonesia! Bahlil Pastikan Pabrik Baterai Rp98 Triliun Dimulai Juni!
Dia menjelaskan, BESS CATL akan memungkinkan proyek ini - yang didukung oleh kapasitas panel surya terpasang sebesar 2 gigawatt peak (GWp) dan kapasitas penyimpanan baterai sebesar 4,4 GWh untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Indonesia.
Baterai-baterai tersebut akan diproduksi di pabrik CATL di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pabrik yang mulai dibangun pada akhir Juni ini memiliki kapasitas baterai total sebesar 15 GW.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas antara Singapura dan Indonesia untuk mengembangkan koridor ekonomi hijau antara kedua negara tetangga, dimulai dengan kerja sama dalam pengembangan energi hijau.
Baca Juga: Danantara akan Bantu Pendanaan Proyek Baterai EV dengan CATL yang Sempat Tertunda
Proyek-proyek seperti yang dilakukan oleh Vanda RE akan mendorong perusahaan-perusahaan teknologi bersih terkemuka seperti CATL untuk berinvestasi dalam mendirikan fasilitas manufaktur lokal, yang pada gilirannya akan mempercepat pengembangan rantai pasok dan industri teknologi bersih di Indonesia.
"Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan menurunkan biaya pengembangan energi terbarukan domestik dan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi bagi sektor-sektor yang bergantung pada energi hijau," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement