Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mayoritas Bursa Asia kembali bangkit dalam perdagangan di Kamis (17/7). Pasar saham menyoroti perkembangan kebijakan tarif sambil mencerna data perekonomian terbaru dari Asia.
Dilansir dari CNBC International, Jumat (18/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 0,08% ke 24.498,95.
- CSI 300 (China): Naik 0,68% ke 4.034,49.
- Shanghai Composite (China): Naik 0,37% ke 3.516,83.
- Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,60% ke 39.901,19.
- Topix (Jepang): Naik 0,72% ke 2.839,81.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 0,19 % ke 3.192,29.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,74% ke 818,27.
Mayoritas pasar saham menguat menyusul kabar baik soal tidak adanya rencana pemecatan sosok dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Namun, pasar tetap khawatir dengan kabar rencana tarif baru untuk negara kecil dari Amerika Serikat (AS).
Investor saham juga dilaporkan tengah mengalihkan perhatian mereka ke Asia Timur. Hal ini menyusul sejumlah laporan kinerja kuat dalam sektor unggulan seperti semikonduktor, serta ekspektasi terhadap reformasi ekonomi yang akan datang seperti di Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.
Taiwan dan Korea Selatan khususnya saat ini tengah menikmati keuntungan dari siklus kebangkitan industri semikonduktor yang kembali menggeliat setelah sempat melambat dalam beberapa tahun terakhir.
Korea Selatan juga mendapatkan perhatian tambahan berkat harapan akan adanya perubahan kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan nasional yang baru. Harapan ini mendorong kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Jepang, meskipun tidak disebut secara spesifik dalam laporan semikonduktor, juga mengalami peningkatan aliran investasi asing berkat stabilitas ekonomi dan reformasi struktural yang sedang berlangsung.
Dengan permintaan global terhadap chip yang kembali meningkat dan dinamika politik yang mendukung di beberapa negara, kawasan ini diperkirakan akan tetap menjadi tujuan utama investor internasional dalam waktu dekat.
Baca Juga: J Trust Bank dan Bendura Bank Jajaki Kerja Sama Private Banking di Asia Tenggara
Para investor juga mencermati lonjakan ekspor dari Jepang ke Uni Eropa, Asia Tenggara, dan Rusia. Mereaka juga menantikan keputusan suku bunga acuan dari Bank Sentral China (PBOC).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement