Kredit Foto: Pop Mart Thailand
Pop Mart International Group Limited memproyeksikan lonjakan kinerja keuangan signifikan pada semester I-2025, dengan estimasi pendapatan naik lebih dari 200% dan laba bersih melonjak lebih dari 350% dibanding periode yang sama tahun lalu. Proyeksi tersebut disampaikan dalam rilis resmi perusahaan pada Senin (21/7/2025).
Perusahaan mainan koleksi asal Tiongkok ini menyebut pertumbuhan bisnis ditopang oleh popularitas global karakter intelektual (IP) seperti Molly, Dimoo, dan Labubu, serta strategi diversifikasi produk dan ekspansi pasar yang agresif. Kontribusi pasar luar negeri dilaporkan meningkat signifikan dan berdampak positif terhadap margin laba dan efisiensi operasional.
Baca Juga: WIFI Cetak Laba Rp145 M di Kuartal II, Tancap Gas Ekspansi Jaringan Fiber di Pulau Jawa
"Kontribusi pasar luar negeri mengalami peningkatan pesat dan memberikan dampak positif pada margin laba serta efisiensi operasional," ujar Wang Ning, Executive Director, Chairman of the Board, dan CEO Pop Mart.
Pop Mart juga mencatat bahwa skala ekonomi yang lebih besar serta optimalisasi biaya dan pengendalian pengeluaran turut memperkuat profitabilitas. Namun, perusahaan menegaskan bahwa angka tersebut masih berdasarkan peninjauan awal atas laporan keuangan internal yang belum diaudit. Laporan keuangan interim resmi akan diumumkan pada periode pelaporan mendatang.
Baca Juga: Netflix Catat Laba Naik Jadi US$3,1 Miliar, Teknologi AI Jadi Senjata Baru Produksi Visual Efek
Manajemen mengimbau investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi hingga laporan keuangan final diterbitkan.
Didirikan di Tiongkok, Pop Mart dikenal luas dengan produk blind box dan karakter eksklusif yang kini menembus pasar internasional. Strategi ekspansi global dan penguatan merek disebut sebagai pendorong utama pertumbuhan perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement