Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lesu di Sektor Otomotif, Menperin Yakin ini Sementara, Pemulihan Akan Segera Terjadi

Lesu di Sektor Otomotif, Menperin Yakin ini Sementara, Pemulihan Akan Segera Terjadi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan berdasarkan data tahun 2024, industri otomotif ASEAN menghadapi tantangan besar dengan adanya penurunan volume penjualan sebesar 5,4%.

Seperti misalnya Indonesia terjadi penurunan tercatat 12,8%, sementara di Thailand bahkan mencapai 24,7%.

Agus menyampaikan, pemerintah dapat menerapkan benchmarking seperti salah satu contoh tepatnya dapat dilihat dari kinerja industri otomotif Tiongkok saat ini.

Berdasarkan data China Association of Automobile Manufacturers (CAAM), kinerja otomotif Tiongkok mengalami peningkatan pada produksi sebesar 10,9% dan penjualan domestik sebesar 9,6%, yang didorong oleh dampak subsidi tukar tambah dan pricing position yang tepat.

Selain itu, kinerja ekspornya juga mengalami peningkatan sebesar 7,9%, yang berkontribusi sekitar 20% terhadap total produksi.

"Peningkatan ekspor ini disebabkan oleh pemilihan tujuan ekspor yang strategis, seperti Meksiko, Australia, dan Timur Tengah, yang dapat menghindari tarif impor yang lebih tinggi ke tujuan Amerika Serikat,” kata Agus.

Politikus Golkar itu juga menyoroti tantangan eksternal yang dihadapi industri, seperti kenaikan harga bahan baku, disrupsi rantai pasok global, dan fluktuasi nilai tukar.

Dalam kondisi ini, pemerintah berfokus menjaga daya beli masyarakat dan ketahanan industri melalui berbagai kebijakan, termasuk menahan laju pemutusan hubungan kerja.

"Ini perintah dari pemerintah kepada pelaku industri, jangan sampai ada PHK,” tegasnya.

Agus optimis, masa transisi ini bersifat sementara, dan pemulihan pasar otomotif domestik akan segera terjadi.

"Ketika momentum itu datang, industri otomotif kami harapkan telah siap untuk terbang tinggi dengan integrasi yang lebih kuat, efisien, dan berdaya saing tinggi,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: