Singapura Jadi Negara Dengan Investasi Terbesar di Indonesia Pada Semester I 2025
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencatat realisasi investasi nasional sepanjang Semester I 2025 mencapai Rp942,9 triliun, naik 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp432,6 triliun atau setara 45,9% dari total realisasi investasi.
Lima negara investor terbesar pada periode ini adalah Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia. Singapura memimpin dengan nilai investasi sebesar US$8,8 miliar atau setara 32,4% dari total PMA, disusul Hong Kong US$4,6 miliar (17%), RRT US$3,6 miliar (13,2%), Malaysia US$1,7 miliar (6,4%), dan Jepang US$1,6 miliar (6%).
Baca Juga: Terobosan BKPM dalam Reformasi Perizinan Berusaha
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslan, mengatakan capaian ini merupakan hasil dari upaya konsisten pemerintah dalam membangun kepercayaan investor, termasuk melalui intensifikasi kunjungan luar negeri dan penguatan kerja sama strategis.
“Di tengah, tentunya, tantangan geopolitik dan geokonomi yang makin meningkat, tetapi alhamdulillah kepercayaan yang terbangun kepada Indonesia ini membuat kami bisa mendeliver sesuai yang sudah dicanangkan oleh Bapak Presiden, oleh pemerintah, kepada kami dalam rangka pencapaian maupun realisasi investasi baik di triwulan II ini maupun pada semester ini,” ujar Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Adapun lima top PMA di Semester I 2025 berdasarkan subsektor adalah sebagai berikut: Industri Logam Dasar, Barang Logam, bukan Mesin dan Peralatannya US$7,3 miliar (27%); Pertambangan US$2,4 miliar (8,9%); Jasa Lainnya US$2,2 miliar (8,1%); Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi US$1,7 miliar (6,3%); serta Industri Kimia dan Farmasi US$1,6 miliar (5,9%).
Baca Juga: Rosan: Investasi Hilirisasi Capai Rp280 T, Dorong Energi Terbarukan dan Net Zero
Sementara itu, dari sisi lokasi, lima provinsi terbesar penyerap PMA yakni Jawa Barat US$4,0 miliar (14,7%), Sulawesi Tengah US$3,7 miliar (13,9%), DKI Jakarta US$3,2 miliar (11,7%), Maluku Utara US$2,5 miliar (9,3%), dan Jawa Tengah US$1,6 miliar (5,9%).
Secara total, realisasi investasi senilai Rp942,9 triliun telah mencapai 49,5% dari total target investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun. Investasi ini diklaim Rosan telah menciptakan 1.188.837 lapangan kerja baru dalam enam bulan pertama 2025.
Pemerintah, kata Rosan, terus mendorong investasi hilirisasi yang memberi nilai tambah. Investasi di sektor ini menyumbang 30% dari total realisasi nasional dan didominasi oleh investor asing sebesar 72,5%.
“Kalau hilirisasi, kembali saya sampaikan, memang asing masih tinggi sekali investasinya, kurang lebih sampai secara persentase ya, 72,5%, dan dalam negerinya 27,5%,” ujarnya.
Baca Juga: Semester I 2025, Realisasi Investasi RI Tembus Rp942,9 T
Ia menambahkan, dominasi asing disebabkan kebutuhan teknologi tinggi dalam hilirisasi, seperti dalam industri baterai kendaraan listrik dari nikel dan mineral lainnya.
Dengan capaian positif ini, Rosan menyebut Indonesia tetap menjadi destinasi utama investasi global, terutama dalam sektor-sektor strategis yang menopang transformasi ekonomi nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Advertisement