Suku Bunga Ditahan, Sikap Hawkish The Fed Berujung Kenaikan Dolar AS
Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mencatatkan kenaikan bulanan pertama tahun ini di Kamis (31/7). Hal ini didorong oleh meredanya ketegangan dagang dan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan di AS.
Dilansir dari Reuters, Jumat (1/8), Indeks Dolar (DXY) naik 0,16% ke 99,949. Hal ini terjadi setelah pasar uang dolar melonjak hampir 1%. Kenaikan ini menandai bulan positif pertama sepanjang tahun 2025.
Baca Juga: Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ditekan Laporan Keuangan dan Ancaman Tarif AS
Federal Reserve (The Fed) memilih untuk menahan suku bunga, mengabaikan tekanan dari pemerintah yang secara terbuka mendesak pemangkasan biaya pinjaman.
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa ia tidak terburu-buru menurunkan suku bunga, meskipun ada permintaan dari Gedung Putih dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Ada gesekan antara apa yang dilihat dan diputuskan bank sentral dengan apa yang diinginkan pemerintah serta pasar saham,” kata Direktur Perdagangan Monex, Juan Perez.
Penguatan dolar juga diperkuat oleh data ketenagakerjaan yang solid. Jumlah warga yang mengajukan tunjangan pengangguran baru hanya naik sedikit, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang stabil di AS.
Di sisi perdagangan, ketidakpastian mereda setelah adanya berbagai kesepakatan dagang, termasuk dengan Korea Selatan.
Meski demikian, pasar menyoroti nasib dari Brasil. Ia dikenai tarif 50% atas sebagian besar ekspornya. Adapun India masih dalam proses negosiasi.
Baca Juga: Trump Sebut Baja hingga Tembaga Meksiko Hadapi Tarif 50%
Meksiko diberi tenggat sembilan puluh hari untuk mencapai kesepakatan baru, menghindari tarif besar yang sedianya mulai berlaku di 1 Agustus 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement