- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Produksi Listrik Naik 49%, ARKO Raup Laba Rp36,9 Miliar di Semester I-2025
Kredit Foto: Ist
PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) membukukan laba bersih sebesar Rp36,9 miliar pada semester I-2025, naik 20% secara tahunan (year-on-year). Kenaikan laba sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha yang tumbuh 42,1% menjadi Rp142,5 miliar, didorong oleh lonjakan produksi listrik hingga 74,3 GWh atau naik 48,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur ARKO, Aldo Artoko, menjelaskan pertumbuhan kinerja perusahaan ditopang oleh efektivitas operasional dan mulai beroperasinya Proyek Yaentu di kuartal IV-2024. Proyek tersebut melengkapi dua pembangkit yang telah beroperasi, yakni PLTA Cikopo dan PLTA Tomasa.
“Pertumbuhan kinerja kami didorong oleh peningkatan efektivitas operasional di tiap lokasi, serta mulai beroperasinya proyek baru. Ini menunjukkan bahwa strategi ekspansi dan efisiensi kami berada di jalur yang tepat,” kata Aldo dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga: Tertekan Kinerja AMMN, Laba Medco Energi (MEDC) Jeblok 81,52% di Semester I 2025
ARKO mencatat margin laba bersih sebesar 25,9% sepanjang enam bulan pertama 2025. Dari sisi neraca, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp1,49 triliun, naik 19,7% secara tahunan. Sementara kas perusahaan melonjak 83,1%, dan liabilitas meningkat 27% menjadi Rp1,006 triliun. Liabilitas jangka pendek justru turun 32,5%, sementara liabilitas jangka panjang naik 35,4%. Ekuitas turut tumbuh tipis 6,9% menjadi Rp488,3 miliar.
Perusahaan saat ini mempercepat pembangunan dua proyek pembangkit baru: PLTA Kukusan II (5,4 MW) di Lampung yang progresnya mencapai 83,2%, dan PLTA Tomoni (10 MW) di Sulawesi Selatan dengan progres 32,9%. Kedua proyek ditargetkan menurunkan emisi karbon hingga 99.937 ton CO₂eq per tahun saat beroperasi penuh.
“Dengan bertambahnya proyek pembangkit yang kami kembangkan, arus kas dari PLN sebagai offtaker juga akan ikut meningkat. Ini menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Aldo.
Baca Juga: Emiten EBT Grup Astra (ARKO) Dirikan Dua Perusahaan Baru, Telisik Detailnya
Ke depan, ARKO menargetkan ekspansi pembangkit dengan total pipeline kapasitas mencapai 261,2 MW. Strategi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.
Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2022, ARKO telah mengoperasikan pembangkit dengan total kapasitas terpasang sebesar 42,8 MW dan terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi bersih nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement