Laba Bank Maspion Tergerus 50%, Tersisa Rp25,03 Miliar per Juni 2025

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) mencatat penurunan laba bersih tajam sebesar 50,31% secara tahunan pada semester I 2025. Per 30 Juni 2025, laba bersih perseroan tercatat Rp25,03 miliar, anjlok dari Rp50,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba terjadi di tengah peningkatan total aset Bank Maspion yang mencapai Rp23,24 triliun, naik dari Rp22,31 triliun pada akhir Desember 2024. Namun, beban bunga yang tumbuh lebih cepat dibandingkan pendapatan bunga turut menekan kinerja.

Baca Juga: OJK Nilai Masih Ada Ruang Penurunan BI Rate, Bank Diminta Efisien

Pendapatan bunga naik 6,16% menjadi Rp770,08 miliar dari Rp725,42 miliar. Sementara itu, beban bunga melonjak 15% menjadi Rp413,99 miliar, sehingga pendapatan bunga bersih turun 3,10% menjadi Rp354,10 miliar.

Efisiensi operasional turut tertekan, tercermin dari rasio BOPO yang membengkak menjadi 96,33%, dibandingkan 92,04% pada semester I 2024.

Baca Juga: Sah! Jadi Dirut Bank Mandiri, Ini Profil Lengkap Riduan

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp14,69 triliun dari Rp13,25 triliun. DPK tersebut terdiri dari giro Rp2,11 triliun, tabungan Rp1,28 triliun, dan deposito Rp11,30 triliun. Namun, penyaluran kredit menyusut menjadi Rp14,49 triliun, dari Rp16,44 triliun tahun sebelumnya.

Meski kredit menurun, kualitas tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah (NPL gross) turun menjadi 2,73% dari 3,40%, sementara NPL net tercatat 1,42%.

Bank Maspion juga mempertahankan permodalan kuat. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) naik menjadi 45,93% dari 42,91%. Rasio likuiditas solid, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 193,38% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 166,89%.