Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Nilai Masih Ada Ruang Penurunan BI Rate, Bank Diminta Efisien

OJK Nilai Masih Ada Ruang Penurunan BI Rate, Bank Diminta Efisien Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masih terdapat ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit, seiring tren penurunan BI Rate dan ekspektasi melonggarnya suku bunga global pada kuartal IV/2025.

“Suku bunga kredit perbankan masih berada dalam tren menurun hingga Mei 2025. Secara tertimbang, suku bunga kredit tercatat turun 11 bps (year-on-year) dari 9,11% menjadi 9%, didorong penurunan bunga kredit produktif,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga: BI Buka Opsi Turunkan BI Rate, Ekonomi Bisa Ngebut

Namun, OJK mencatat suku bunga dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan dari 2,81% menjadi 2,88% secara tahunan. Kenaikan ini menekan ruang penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK), sehingga bank perlu menjaga keseimbangan agar tidak membebani debitur.

“Umumnya penurunan BI Rate akan diikuti penurunan suku bunga kredit, meski dengan jeda waktu. Ditambah ekspektasi penurunan suku bunga global, kami melihat masih ada ruang penurunan lebih lanjut,” kata Dian.

Baca Juga: BI Rate Bisa Turun Lagi, Ini Kata Perry Warjiyo

Ia menegaskan, ruang tersebut tidak dapat dimanfaatkan merata oleh seluruh bank, terutama yang masih bergantung pada time deposit atau dana mahal. Bank-bank ini perlu memperkuat efisiensi struktur pendanaan dan biaya agar margin tetap terjaga.

OJK juga mencermati pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang masih dilakukan sebagai langkah antisipasi risiko kredit. Hal ini turut memengaruhi besarnya premi risiko dalam suku bunga kredit.

Hingga Mei 2025, perlambatan kredit dan pertumbuhan DPK dinilai menekan profitabilitas perbankan. Meski demikian, OJK memperkirakan laba sektor ini tetap tumbuh moderat, ditopang efisiensi, sinergi digital, dan strategi kredit yang lebih selektif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: