Kredit Foto: Ist
Nilai perdagangan Indonesia dan China terus meningkat seiring semakin eratnya hubungan kedua negara, mencapai 70,8 miliar dolar AS sepanjang paruh pertama (H1) tahun ini atau naik 15,5 persen dalam basis tahunan (year on year/yoy).
Dengan demikian, China masih menjadi mitra dagang terbesar Indonesia baik untuk ekspor maupun impor.
Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor ke China naik 8,9 persen menjadi 30,5 miliar dolar AS sepanjang Januari-Juni 2025.
Kenaikan ini didorong terutama oleh ekspor produk nikel dan turunannya, besi dan baja, serta sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan.
Peneliti sekaligus Direktur China-Indonesia di Center of Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Zulfikar Rakhmat mengatakan, peningkatan ekspor nikel serta besi baja ke China tidak lepas dari meningkatnya kebutuhan bahan baku untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan infrastruktur.
Hal ini terlihat dari nilai ekspor besi dan baja tercatat naik 15,7 persen, sementara nikel sebesar 21,2 persen.
Di sisi lain, nilai ekspor sejumlah produk pertanian dan perkebunan juga meningkat, di antaranya karet yang melonjak 182 persen, kopi hingga 90 persen, kakao 88 persen, serta buah-buahan 10 persen. "Peningkatan permintaan produk pertanian Indonesia ini seiring berkembangnya kelas menengah di China," kata Zulfikar dikutip dari Xinhua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement