Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan lebih dari 50% hasil produksi minyak dan gas bumi (Migas) Indonesia digunakan untuk keperluan pasar domestik.
Bahlil menjelaskan, rata-rata lifting gas pada semester I 2025 telah mencapai 1.199,7 milions barels oil equivalent per day (MBOEPD).
"Total, dari yang kita punya itu, ya domestik, domestik itu termasuk hilirisasi, itu sebesar 69 persen," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: Bahlil: Blok East Ambalat Bisa Jadi Proyek Migas Bersama RI–Malaysia
Bahlil mengatakan, sampai dengan semester I 2025 pemanfaatan gas bumi di Indonesia telah mencapai 5.598 billion british thermal unit per day (BBUTD). Dia merinci 38% diantaranya atau sebesar 2.110 BBUTD dimanfaatkan untuk keperluan industri dan pupuk.
Sedangkan 31% pemanfaatan domestik lainya atau sebesar 1.767 BBUTD digunakan untuk keperluan bahan bakar gas (BBG), Jaringan Gas (Jargas), peningkatan produksi Migas, Ketenagalistrikan, Liquified Natural Gas (LNG), dan Liquified Pertroleum Gas (LPG).
"Hilirisasi ini kan melahirkan tiga. Ada nilai tambahnya dalam negeri, bisa kita neraca pendanaan kita jaga, kemudian PPN, PPH, PPH pasal 21, kemudian bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di daerah ketika pabrik itu dibangun dimana," ujarnya.
Baca Juga: 17 Tahun Gagal, Target Lifting Migas Akhirnya Terlampaui di Semester I 2025
Bahlil melanjutkan, sisanya sebesar 31% atau setara dengan 1.721 BBUTD dimanfaatkan untuk di ekspor sesuai dengan kebutuhan dan perjanjian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Advertisement