Kredit Foto: Istimewa
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mengungkapkan tantangan dalam membesarkan anak di era digital semakin kompleks.
Pasalnya kini anak-anak semakin kritis, dan jika orang tua tidak mampu menjawab pertanyaan mereka, maka anak-anak akan beralih ke gedget dengan mencari jawaban di google atau media semacamnya.
Baca Juga: Modal Asing Berkontribusi 46% dari Total Investasi, Jadi Motor Utama Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Ini disampaikan Wamen PPPA dalam diskusi yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Milenial Pecinta Tanah Air (GEMPITA) bertajuk ‘Double Check : Peran Pembangunan Keluarga Dalam Menyongsong Indonesia 2045’ di Cemara Galeri – Toeti Heraty Museum, Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
"Dulu, pendidikan moral kita dibentuk dari rumah, sekolah, dan lingkungan. Sekarang, anak-anak lebih banyak terpapar media. Ketika mereka tidak mendapat jawaban dari orang tua, maka akan beralih ke gadget, googling. Anak-anak sekarang kritis, dan kita sebagai orang tua harus mampu menjawab, bukan hanya menekan," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian PPPA, Selasa (12/8).
Wamen PPPA menyoroti pentingnya pendekatan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, serta penguatan ketahanan mental remaja, khususnya terkait isu-isu seperti pergaulan. Namun selain itu, Wamen PPPA juga mengingatkan bahwa semua upaya tersebut harus ditopang oleh kekuatan ekonomi keluarga.
"Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa banyak persoalan perempuan, anak dan keluarga berakar dari persoalan ekonomi. Ketika perempuan tidak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi, mereka rentan terhadap tekanan sosial, kekerasan, hingga pernikahan usia anak,” jelas Wamen PPPA.
Kemandirian perempuan dalam ekonomi menurut Wamen PPPA di samping dapat membantu ekonomi keluarga, juga akan meningkatkan kemampuan dan kemandirian perempuan dalam pengambilan keputusan bagi hidupnya.
“Ketika perempuan memiliki akses ekonomi yang stabil, mereka memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan dalam hidupnya secara mandiri, termasuk menunda pernikahan atau menolak kekerasan dalam rumah tangga,” tambah Wamen PPPA.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) saat ini fokus mendorong pendekatan pemberdayaan ekonomi perempuan dari level akar rumput melalui program pemberdayaan berbasis komunitas yakni Ruang Bersama Indonesia (RBI) dan Care Economy (ekonomi perawatan).
"Perempuan yang tadinya hanya dikenal sebagai ibu rumah tangga perlu didorong untuk menyadari bahwa mereka (bisa) punya profesi. Maka, pemberdayaan melalui pendampingan finansial, pelatihan keterampilan, dan sertifikasi profesi menjadi penting. Melalui RBI dan Care Economy, kita ingin menciptakan jenjang karir yang berkelanjutan dan terstruktur bagi perempuan," tegas Wamen PPPA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement