Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong eksportir Indonesia untuk mengeksekusi peluang di pasar-pasar baru.
Dorongan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi saat menghadiri pelepasan ekspor perdana peralatan rumah tangga dari plastik produksi PT Benteng Mas Persada (BMP) ke Guyana secara virtual.
Baca Juga: Meriahkan Kemerdekaan! BCA Dorong Konsumsi Domestik lewat Promo Spesial HUT RI ke-80
Pelepasan ekspor senilai USD 23 ribu atau setara Rp374 juta ini dilakukan di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (15/8/2025) dengan 4.432 jenis produk seperti piring, mangkuk, gelas, ember, dan toples dengan volume pengiriman mencapai 70 meter kubik (cbm).
“Ekspor ke Guyana ini bukan hanya pencapaian bagi perusahaan, tetapi juga kontribusi nyata dalam mendiversifikasi tujuan ekspor Indonesia. Karakteristik peralatan rumah tangga plastik adalah permintaannya yang stabil, tidak hanya di sektor rumah tangga, tetapi juga di sektor hospitality dan ritel. Keberhasilan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” terang Puntodewi, dikutip dari siaran pers Kemendag, Minggu (17/8).
Puntodewi menegaskan, Indonesia melihat Guyana sebagai pasar nontradisional yang berpotensi digarap lebih besar. Terlebih lagi, keberhasilan masuk ke pasar Guyana dapat ikut memperkuat posisi Indonesia di Amerika Selatan. Ia mengapresiasi PT BMP yang mampu memenuhi selera pasar internasional dengan menjaga kualitas, inovasi desain, serta kepatuhan standar internasional.
“Pelepasan ekspor dari Surabaya ini menjadi simbol semangat untuk terus menguatkan perdagangan Indonesia di pasar global, khususnya ke negara-negara baru yang strategis di Amerika Selatan,” lanjutnya.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur, Deden Muhammad FS, yang hadir langsung pada acara pelepasan menyatakan, Kementerian Perdagangan mendukung upaya diversifikasi pasar ekspor PT BMP melalui fasilitasi promosi pada pameran internasional, baik di dalam maupun luar negeri, serta kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan buyer internasional.
Ia berharap, ke depan semakin banyak produk BMP yang dapat menembus pasar potensial, seperti Amerika Selatan dan Afrika.
“Kemendag juga memberikan pelatihan peningkatan kapasitas ekspor bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. Salah satu fokus Kemendag dengan mencetak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melek pasar global dan mampu melakukan ekspor. Sepanjang Januari–Juli 2025, tercatat 410 kegiatan business matching yang menghasilkan potensi transaksi senilai USD 90,04 juta melalui program inisiasi ekspor Kemendag, UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA) Ekspor,” jelas Deden.
Sementara itu, Presiden Direktur PT BMP Melinda Wijono mengungkapkan pentingnya dukungan dan arahan pemerintah dalam memperluas jangkauan pasar dan memperkokoh posisi produk Indonesia di pasar internasional. PT BMP berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi, inovatif, dan berdaya saing di pasar internasional, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekspor Indonesia.
“Kami sangat berharap dukungan dan arahan Kemendag agar PT BMP dapat semakin memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing produk, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Kami percaya, dengan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, target peningkatan ekspor dapat tercapai secara optimal,” tambah Melinda.
Pada semester I 2025, total perdagangan Indonesia-Guyana tercatat USD 2,7 juta tumbuh 46,20 persen dibanding semester I 2024. Kinerja ekspor Indonesia ke Guyana juga menunjukkan peningkatan signifikan pada semester I 2025, yang tercatat USD 2,7 juta atau tumbuh 62,25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Produk peralatan rumah tangga dan furnitur plastik (HS 392410) asal Indonesia telah beredar di pasar Guyana sejak 2022. Pada Januari–Juni 2025, nilai ekspor produk tersebut dari Indonesia ke Guyana tercatat sebesar USD 17 ribu dan pada 2024 Indonesia masih menempati posisi ke-9 sebagai pemasok produk ini ke Guyana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement