- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Aguan-Salim (CBDK) Kantongi Pendapatan Rp1,2 Triliun di Paruh Pertama 2025
Kredit Foto: BEI
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) menutup paruh pertama 2025 dengan kinerja solid. Emiten kongsi Grup Agung Sedayu (Aguan) dan Grup Salim ini berhasil mengantongi pendapatan Rp1,2 triliun, naik 23% year-on-year (yoy).
Kondisi ini turut mendorong laba kotor tumbuh 29% yoy menjadi Rp726 miliar. Dari sisi profitabilitas, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat stabil di level Rp517 miliar, dengan margin 43%.
Momentum pertumbuhan kian terasa pada kuartal kedua 2025. Sepanjang periode ini, pendapatan melesat 80% menjadi Rp769 miliar, ditopang oleh serah terima produk dan penjualan kaveling tanah komersial di CBD PIK2. Dampaknya signifikan pada laba bersih yang melonjak 198% yoy menjadi Rp387 miliar.
Baca Juga: Emiten Aguan-Salim Grup (CBDK) Bukukan Prapenjualan Rp294 Miliar di Semester I 2025
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, dalam keterangan tertulis, menyampaikan, “Lonjakan pendapatan dan laba pada kuartal kedua semakin mengukuhkan posisi CBD PIK2 sebagai destinasi utama bagi pelanggan dan masyarakat.”
Kontributor terbesar pendapatan semesteran berasal dari penjualan kaveling tanah komersial, diikuti segmen hunian. Proyek Rumah Milenial untuk pasar generasi muda serta Permata Hijau Residences yang menyasar kelas premium tercatat memberikan kontribusi positif. Sementara itu, produk komersial seperti Bizpark PIK2 dan Rukan Milenial turut mengalami lonjakan penjualan yang impresif.
“Kinerja usaha terus kami pacu termasuk dengan pembangunan proyek ikonik seperti Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) seluas ±123.000 m2 dirancang untuk mengakomodasi hingga 100.000 orang dan Hotel Hilton Jakarta PIK2 yang menghadirkan 271 kamar eksklusif menjadi bukti nyata komitmen kami menghadirkan nilai tambah berkelanjutan," tambah Steven.
Baca Juga: CBDK Gaet Hilton Kelola Hotel Bintang 5 di PIK2, Siapkan Investasi Rp800 Miliar
Dari sisi keuangan, posisi CBDK tetap kokoh. Hingga 30 Juni 2025, total aset Perseroan tercatat Rp22 triliun, naik 8% dibanding akhir 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan kas dan setara kas 31% menjadi Rp4,6 triliun, menempatkan CBDK pada posisi net cash dengan rasio likuiditas yang kuat.
“Kami optimistis CBD PIK2 akan terus berkembang sebagai pusat bisnis dan gaya hidup kelas dunia, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta dan Banten, tapi juga memperkuat ekosistem properti dan pariwisata di kawasan ini,” pungkas Steven.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement