- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PHI: PHSS Dorong Peningkatan Produksi Migas Kalimantan Lewat Inovasi dan Sinergi
Kredit Foto: Ist
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), mencatat Produksi minyak meningkat dari 12.500 barel per hari (BOPD) pada Januari menjadi 13.400 BOPD pada akhir Juni 2025, naik sekitar 7,2 persen.
Direktur Utama PHI, Sunaryanto, mengatakan PHSS juga mencatatkan pertumbuhan produksi gas dari 86,79 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 98,43 MMSCFD, meningkat sekitar 13,4 persen. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan strategi bisnis yang tepat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi sebagai kunci keberlanjutan produksi migas.
“Capaian PHSS ini sejalan dengan komitmen PHI, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan energi yang berkelanjutan bagi pembangunan dan masa depan Indonesia,” ujar Sunaryanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (20/8/2025).
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan Suntik Surfaktan Lokal untuk Tingkatkan Produksi Migas
Sunaryanto mengatakan, Tren positif ini merupakan hasil implementasi strategi terintegrasi, termasuk optimasi baseline produksi, program kerja ulang sumur, dan pengeboran baru secara disiplin. Sunaryanto menekankan strategi borderless dalam pengeboran di wilayah kerja beririsan di Kalimantan, membuka peluang investasi yang menghasilkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sinergi antara PHSS dan PEP Sangasanga di wilayah North Kutai Lama (NKL) dan Samboja memungkinkan pemanfaatan fasilitas produksi bersama, mengurangi duplikasi biaya investasi dan operasional, serta meningkatkan fleksibilitas dan reliabilitas rantai produksi.
Efisiensi juga diperkuat melalui proyek reverse borderless L-805U, yang mengoptimalkan alur gas dan cairan antar fasilitas PHSS dan PEP serta membuka peluang reaktivasi sumur di Lampake.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Genjot Produksi Migas: Sumbang 69% Minyak Nasional di Usia ke-18
PHSS juga menerapkan inovasi teknologi untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasi. Salah satunya Monobore Pump, teknologi slim hole Electric Submersible Pump (ESP) yang dapat dipasang dalam tubing berdiameter 3,5 inci tanpa rig, memungkinkan reaktivasi sumur idle secara cepat dan efisien. Teknologi Capilary string juga digunakan untuk mengubah liquid hold up menjadi fasa lebih ringan, sehingga gas kembali dapat diproduksi.
Selain kinerja produksi, PHSS mencatat capaian keselamatan kerja membanggakan. Hingga akhir Kuartal II 2025, perusahaan mencatat nihil insiden kerja dengan 42.451.123 jam kerja selamat. Audit PSAIMS 2024 di lapangan PHSS Mutiara berhasil memperoleh predikat hijau tua, membuktikan keselamatan kerja menjadi prioritas.
Manajemen PHSS aktif menanamkan budaya keselamatan kerja, dengan kepemimpinan konsisten, keterlibatan langsung di lapangan, dan pengawasan kompetensi personel. Memasuki paruh kedua 2025, PHSS berkomitmen memperluas penerapan inovasi teknis dan memperkuat fondasi operasional, optimistis meningkatkan kontribusi dalam target produksi Pertamina Subholding Upstream secara berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo
Advertisement