Ubah Sampah jadi Energi, RDF Dipandang Optimis sebagai Solusi TPA Ilegal di Jawa Tengah
Kredit Foto: Istimewa
Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Golkar, Andiniya, K.P., S.sos., M.H., semakin fokus menyelesaikan masalah TPA ilegal di Jawa Tengah. Menurut Andiniya, persoalan sampah tidak bisa ditangani secara setengah-setengah, mesti serius dan berkesinambungan agar semua elemen bisa bergerak sejalan.
"Saya merekomendasikan teman-teman lintas lini alokasi APBD untuk pengembangan fasilitas Refund Driver Fuel (RDF) sebagai solusi isu sampah khususnya TPA ilegal di Jawa Tengah," papar Andiniya usai melakukan pertemuan dengan akademisi, Walhi, dan LHK pada Rabu (20/8) lalu di Semarang.
Andiniya mengatakan bahwa pengembangan fasilitas RDF efektif dan efisien dibandingkan bakar sampah yang akan menimbulkan masalah baru. Dengan mengolah lewat fasilitas RDF, sampah bisa digunakan sebagai bahan bakar PLTU, sehingga menjadi energi listrik lagi.
"Kita sesuaikan dengan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah pasal (19/20). Jangan dibakar (terbuka), jangan ditimbun, tapi dorong ke ekonomi sirkular, ini win win Solution. Kebijakannya didukung oleh Permen ESDM Nomor 10 tahun 2025 tentang Peta Jalan Transisi Energi Sektor ketenagalistrikan yang mengatur kewajiban PLN dan industri semen untuk menyerap pasokan energi terbarukan termasuk RDF," imbuhnya.
Hasil diskusi dengan berbagai elemen inilah jadi ditemukan berbagai tantangan di lapangan. Hal yang paling mendasar adalah soal pemilihan sampah. Masyarakat membuang sampah dicampur jadi satu antara sampah basah dan kering, sampah organik dan anorganik.
"Coba nanti dalam perencanaan dengan teman-teman teknik dan praktik kita petakan untuk rancangan yang lebih efisien terkait logistik dan pemilahan. Smart spending ini untuk green economy yang bersifat swasembada, jadi long term tidak hanya disuntik pemerintah/CSR," ujar Andiniya.
Selain solusi langkah jangka pendek, juga akan dilakukan solusi jangka panjang. Pendidikan akan diberikan sejak dini mengenai cara menyikapi sampah, cara memilah sampah, dan membuangnya. Sebab, jika mental anak-anak sudah terbentuk, maka ke depan lebih ringan kerjanya.
"Selain pendidikan kepada anak-anak juga pelatihan kepada mereka yang akan mengelola sampah hingga menjadi RDF. Untuk pelatihan ini akan didukung Dinas KLH Propinsi Jawa Tengah. Sampah sangat bernilai ekonomi kalau dikelola dengan benar dengan membentuk manajemen yang baik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement