Kredit Foto: Antara/Muhammad Mada
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperkuat desa wisata berbasis keberlanjutan dengan menyelenggarakan pelatihan “Green Tourism” bagi pelaku UMKM di tiga desa wisata yang ada di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Pelatihan yang berlangsung pada 19-23 Agustus tersebut merupakan kolaborasi Kemenpar bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara, Sustainable Tourism Initiative (STRIVE), serta Pemerintah Kabupaten Langkat.
Baca Juga: Ekonomi Digital Jadi Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi RI
Dalam pelatihan ini, pelaku UMKM desa wisata didorong agar mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip pariwisata hijau atau ramah lingkungan yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal ke dalam pengelolaan usahanya.
Pelaihan ini juga tidak hanya menitikberatkan pada inovasi produk dan layanan yang ramah lingkungan, namun juga membekali literasi keuangan agar usaha dapat berkembang sehat dan tangguh.
“Pariwisata hijau bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Dengan kemampuan mengelola bisnis yang ramah lingkungan dan keuangan yang teratur, UMKM desa wisata akan mampu bersaing, tumbuh sehat, dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitar,” kata Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat, Kementerian Pariwisata, Ika Kusuma Permana Sari, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Jumat (22/8).
Selama lima hari, sebanyak 25 peserta dari tiga desa wisata yakni Desa Timbang Jaya, Desa Timbang Lawan, dan Desa Perkebunan Bukit Lawang mempelajari berbagai materi dimulai dari pola pikir dan perilaku kewirausahaan berkelanjutan, konsep bisnis ramah lingkungan, pemetaan usaha dan model bisnis, strategi pemasaran, manajemen produksi, hingga pembukuan usaha dan pemanfaatan teknologi keuangan digital melalui Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).
Nantinya program pelatihan akan dilanjutkan dengan pendampingan usaha pasca-pelatihan selama satu bulan untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip pariwisata hijau dalam kegiatan bisnis peserta.
Pelatihan ini dipandu oleh para fasilitator STRIVE, yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari ILO dan Kementerian Pariwisata. Para fasilitator ini memberikan pendampingan berbasis konteks lokal yang mendorong pelaksanaan pariwisata hijau yang efektif di wilayah Sumatra Utara.
"Model kolaborasi ini diharapkan bisa direplikasi di desa wisata lainnya agar semakin memperkuat ekosistem pariwisata lokal dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya mengenai kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab," ujar Ika.
Bupati Langkat H. Syah Afandin mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini perlu ditopang dengan dukungan pemasaran agar UMKM desa wisata di Langkat semakin berdaya saing tinggi.
“Pelaku UMKM juga perlu punya semangat agar bisa sejajar dengan yang lain. Ini menjadi peluang besar untuk menjadikan UMKM lebih profesional dan berdaya saing,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement