Kredit Foto: GRP
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) menegaskan komitmennya terhadap transisi industri rendah emisi dengan berpartisipasi dalam Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 yang digelar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Jakarta, 19–22 Agustus 2025. Ajang tahun kedua ini menjadi forum kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi menuju industri hijau.
Acara dibuka Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam sambutannya, Agus menekankan pentingnya sinergi antara strategi pertumbuhan ekonomi dan kebijakan lingkungan.
“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh dipertentangkan dengan upaya penurunan emisi karbon atau gas rumah kaca di sektor industri. Justru sebaliknya, keduanya harus berjalan seiring,” ujarnya.
Agus menyebut sektor industri menyumbang sekitar 30 persen dari total emisi CO2 di Indonesia. Karena itu, pengurangan emisi dinilai penting bukan hanya bagi keberlanjutan lingkungan, tetapi juga untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.
“Kami selalu menyampaikan bahwa upaya untuk melakukan transformasi industri hijau itu tidak boleh dianggap sebagai cost, tetapi itu sebuah investasi. Oleh karena itu, negara wajib hadir, karena upaya ini sejalan dengan visi Asta Cita Bapak Presiden,” tambahnya.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyatakan AIGIS 2025 mengusung tema Driving Industrial Decarbonization Through Green Industry Ecosystem. “Melalui tema ini, kami berharap AIGIS dapat menjadi platform untuk mendorong peran aktif seluruh stakeholder dalam percepatan pembangunan ekosistem industri hijau nasional,” ucapnya.
Ia menambahkan, AIGIS menjadi forum untuk mendorong inovasi, memperluas penerapan industri hijau, dan menciptakan masa depan berkelanjutan. “Kami mengapresiasi seluruh asosiasi industri dan pelaku manufaktur atas komitmen aktif mendukung industri hijau,” kata Andi.
Direktur SCM dan Digital GRP, Ivan Widjaksono, menilai transisi menuju industri hijau membutuhkan sinergi semua pihak.
“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat adalah kunci dalam mempercepat penerapan prinsip industri hijau. Melalui partisipasi di AIGIS 2025, kami berharap forum ini dapat menghasilkan kebijakan yang jelas dan terukur sehingga seluruh pelaku industri baja dapat bersaing dalam level yang setara,” ujar Ivan.
Baca Juga: Dukung Inovasi Baja dan Keberlanjutan Industri, GRP Luncurkan FORTISE dan FORTISE+
Ivan memaparkan langkah konkret GRP dalam dekarbonisasi, antara lain menjadi salah satu produsen baja pertama di Indonesia yang meraih Sertifikasi Standar Industri Hijau dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin, Kemenperin, untuk produk Hot Rolled Coil, Cold Rolled Coil, dan Plate.
“Proses produksi GRP juga telah memenuhi kriteria keberlanjutan baik di pasar internasional maupun domestik, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi Environmental Product Declaration (EPD) untuk ekspor dan Green Label Indonesia untuk pasar dalam negeri,” jelasnya.
Menurut Ivan, keberadaan regulasi kuat sangat penting agar transisi ke industri hijau berjalan adil, terukur, serta meningkatkan daya saing produk baja nasional di pasar global.
Isu dekarbonisasi menjadi agenda utama AIGIS 2025, seiring fakta bahwa sektor baja menyumbang 7–8 persen emisi karbon dunia. Sementara itu, Indonesia telah menargetkan pengurangan emisi 31,89 persen secara mandiri atau 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030, serta pencapaian net zero carbon pada 2060 atau lebih cepat.
Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai investasi di industri hijau berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap hingga 1,7 juta tenaga kerja pada 2045, dengan kontribusi Rp638 triliun terhadap PDB pada 2030. Namun, data Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (IISIA) menunjukkan penyerapan produk baja berlabel hijau di pasar domestik masih rendah, dengan mayoritas terserap pasar ekspor seperti Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Tiongkok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement