Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amran Klaim Harga Beras Berangsur Turun, Stok Aman hingga Desember

Amran Klaim Harga Beras Berangsur Turun, Stok Aman hingga Desember Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan harga beras yang sempat melonjak beberapa waktu lalu kini berangsur turun. Penurunan harga ditopang operasi pasar besar-besaran melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton hingga Desember 2025.

“Sesuai hasil Bapanas dan pengamatan lapangan, sekarang ini harga sudah berangsur turun. Kita akan melakukan operasi pasar besar-besaran berkelanjutan sampai Desember. Beras yang kita siapkan SPHP adalah sebanyak 1,3 juta ton sampai Desember,” kata Amran usai rapat terbatas di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Baca Juga: Bulog Diminta Segera Tindak Kenaikan Harga Beras!

Menurut Amran, distribusi beras SPHP saat ini telah mencapai 6.000 ton per hari. Pemerintah menargetkan volume penyaluran meningkat menjadi 7.000 ton per hari dan selanjutnya 10.000 ton per hari. Langkah ini diharapkan menekan harga beras di pasar secara bertahap.

Amran menegaskan cadangan beras pemerintah masih mencukupi. Per Agustus 2025, stok tercatat 3,9 juta ton. Dengan rencana penyaluran SPHP sekitar 1 juta ton hingga akhir tahun, pemerintah memperkirakan cadangan masih berada pada kisaran 2,5–2,7 juta ton.

“Cadangan beras pemerintah masih 3,9 juta ton, masih cukup besar. Kalau nanti kita SPHP 1 juta, perkiraan akhir tahun itu minimal 2,5–2,7 juta ton. Itu sangat cukup tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Zulkifli Hasan: Industri Besar Beras Akan Diatur dengan Izin Khusus

Selain menjaga pasokan jangka pendek, pemerintah juga mempercepat program cetak sawah dan optimalisasi lahan. Program tersebut dijalankan bertahap selama tiga tahun guna memperkuat kemandirian pangan nasional.

“Kalau cetak sawah selesai, secara bertahap selama tiga tahun berturut-turut, ini akan membuat swasembada ke depan berkelanjutan,” kata Amran.

Pemerintah menilai kombinasi operasi pasar SPHP, cadangan beras yang memadai, serta program cetak sawah menjadi strategi utama menjaga stabilitas harga sekaligus ketahanan pangan nasional hingga akhir 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: