Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Kambali Melonjak, Pasar Soroti Dinamika The Fed

Harga Emas Kambali Melonjak, Pasar Soroti Dinamika The Fed Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga emas dunia menguat ke level tertinggi dalam lebih dari dua pekan pada perdagangan di Selasa (26/8). Hal ini didorong permintaan aset safe haven di tengah keraguan pasar terhadap independensi dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Rabu (27/8), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

  • Spot gold: Naik 0,5% ke US$3.382,19
  • Emas berjangka: Naik 0,5% ke US$3.433
  • Perak spot: Naik tipis 0,1% menjadi US$38,52
  • Platinum: Turun 0,1% ke US$1.340,88
  • Palladium: Melonjak 1,5% menjadi US$1.102,65.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan telah memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook. Hal tersebut karena dugaan penyimpangan pinjaman hipotek. Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini berpotensi memicu uji batas kewenangan presiden terhadap lembaga moneter independen jika dibawa ke ranah hukum.

“Berita bahwa ia  memecat salah satu gubernur bank sentral yang dituduh melakukan penipuan hipotek memberi dorongan bagi emas. Saat ini, arah bank sentral menjadi faktor utama penggerak emas,” kata RJO Futures Analyst, Bob Haberkorn.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan depan, dengan alasan meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja.

Saat ini, investor sendiri memperkirakan peluang pemangkasan 25 basis poin pada bulan depan lebih dari 87%.

“Jika Powell tetap bernada dovish pada pertemuan mendatang dan membuka peluang pemangkasan tambahan tahun ini, emas berpotensi melanjutkan kenaikan,” ungkap Haberkorn.

Data terbaru menunjukkan pesanan barang tahan lama pada bulan lalu turun 2,8%. Investor kini menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) dan inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE).

Baca Juga: Skema Insentif IPRO Buka Peluang Investasi Ekonomi Sirkular

Emas yang tidak memberikan imbal hasil umumnya lebih menarik dalam lingkungan suku bunga rendah, sekaligus mendapat dukungan dari ketidakpastian ekonomi global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: